This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Tuesday 17 May 2016

Media Massa Sebagai Agen Sosialisasi

Media Massa Sebagai Agen Sosialisasi

Oleh: Habibi Malik 
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka


         Kehadiran media massa di tengah masyarakat memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi. Istilah sosialisasi luas sekali artinya, menurut Defleur dan Rokeach (1987), sosialisasi dapat dilihat sebagai suatu rangka pertukaran komunikasi yang kompleks, berjangka panjang dan multidimensional, antara individu dengan berbagai agen masyarakat yang menghasilkan persiapan individu tersebut untuk hidup disuatu lingkungan sosiokultural. Proses sosialisasi juga dapat diartikan sebagai proses belajar nilai dan norma.
    Pihak-pihak yang berperan dalam proses seseorang belajar nilai dan norma tadi disebut agen sosialisasi. Agen sosialisasi adalah institusi sosial, tempat orang belajar mengenai wilayah kehidupan yang mereka sendiri tidak terlibat langsung. Maksudnya tanpa mengalami langsung sesuatu hal, kita bisa mempelajari sesuatu dari pihak lain, misalnya kita memahami tentang nasionalisme sewaktu perjuangan kemerdekaan, kita memahami itu hasil dari proses sosialisasi yang dilakukan agen sosialisasi.
    Media massa sebagai institusi sosial menjadi salah satu kebutuhan yang utama dalam kehidupan bersama di setiap masyarakat, yaitu kebutuhan akan sarana menyampaikan atau menyebar luaskan informasi kepada sesama anggota masyarakat. Media massa juga diakui berpengaruh untuk sosialisasi nilai-nilai dan norma-norma bagi anggota masyarakat.
    Media massa adalah saluran atau komponen komunikasi massa, dimana komunikasi memiliki beberapa karakteristik, diantaranya :
1.    Komunikator terlembagakan
2.    Peran bersifat umum
3.    Komunikasinya bersifat anonim dan heterogen
4.    Media massa menimbulkan keserempakan
5.    Komunikasi massa lebih mengutamakan unsur isi
6.    Komunikasi massa bersifat satu arah sehingga feedback-nya bersifat tertunda (delayed)
Di tengah-tengah masyarakat media massa dianggap sesuatu yang dapat menimbulkan efek yang kuat, terarah, segera, dan langsung. Dalam komunikasi massa pernyataan tersebut diatas kita kenal dengan model jarum hipodemik.
Dalam model jarum hipodemik, komunikan dianggap pasif (tidak berdaya). Artinya, komunikan menerima begitu saja pesan-pesan yang diberikan oleh media massa tanpa ada pertimbangan atau pemikiran-pemikiran terlebih dahulu. Jika dihubungkan dengan model tersebut, media massa sebagai agen sosialosasi memiliki kekuatan besar untuk menyosialisasikan individu kepada rasa moral dan sosial, misalnya simpati, kasihan, kepada para korban kekerasan, perang, kecelakaan, bencana, dan ketidak adilan sosial. Namun asumsi tersebut tidak berlaku absolut karena pada kenyataan nya sikap masyarakat terhadap media, belum meratanya pendidikan dan akses terhadap media massa cukup berpengaruh pada proses sosialisasi yang dilakukan oleh media massa.
Proses sosialisasi berlangsung terus menerus. Sejumlah norma misalnya tentang tata cara makan telah ditanamkan sejak usia dini, sedangkan mengenai hal lain, seperti konsep berumah tangga, baru diberika ketika seseorang telah menginjak dewasa.
Beberapa bagian dari sosialisasi yang komplek itu diberika oleh media massa sebagai agen sosialisasi, baik disengaja maupun tidak, dengan sadar ataupun tidak sadar. Kita juga dapat melihat seorang individu dalam berbagai tahap kehidupannya mungkin saja mempelajari norma-norma kehidupan sosial dari media massa.
Lebih lanjut dikatakan bahwa media massa khususnya televisi merupakan sarana utama dimana kita belajar tentang masyarakat dan kultur (Gerbner, Gross, Morgan, dan Signorell, 1980; Signorielli,1980; Signorielli dan Morgan, 1989) melalui kontak dengan televisi ( dan media lain) kita belajar tentang dunia, orang-orang, nilai-nilai serta adat kebiasaan.
Proses belajar nilai-nilai serta adat kebiasaan tersebut yang sering dikelompokan menjadi yang formal dan informal. Dalam masyarakat modern, media massa bertambah penting sebagai agen sosialisasi baik formal maupun informal, sosialisasi yang formal adalah proses yang dilalui secara berstruktur. Seperti sekolah, pelatihan, pengalaman kerja, dan sebagainya. Sedangkan yang diperoleh dari pergaulan, keluarga, pengalaman pribadi merupakan sosialisasi yang informal.
Proses sosialisasi yang dilakukan oleh media massa baik formal maupun informal akan menghasilkan efek yang besar di tengah masyarakat. Ada efek yang diharapkan yaitu fungsi media massa dan ada efek yang tidak diharapkan kita sebut disfungsi media massa.
Fungsi media massa atau efek yang diharapkan dalam proses sosialisasi tersebut ialah masyarakan dapat belajar tentang nilai-nilai atau norma yang berlaku di lingkungan masing-masing. Gunanya agar setiap anggota masyarakat tahu bagaimana berbuat dan berperilaku ditengah masyarakat. Keadaan ini memungkinkn tegaknya ketertiban sosial karena orang berperilaku menurut pedoman yang telah mereka peroleh lewat proses sosialisasi tadi.
Sosialisasi juga merupakan dasar atau basis bagi kelangsungan suatu masyarakat sebagai suatu sistem yang berkesinambungan dan stabil. Setiap orang pasti mengalami proses hidup bermasyarakat, artinya hidup bersama sama dengan orang-orang lain yang ada disekitarnya. Dalam proses sosialisasi yang dilakukan media massa tiap orang belajar tentang berbagai nilai dan norma kehidupan. Melalui proses itu seseorang menjadi tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh, serta apa yang seharusnya dan seyogianya tidak dilakukan dalam hidup ditengah masyarakat untuk tegaknya ketertiban sosial.
Akan tetapi selain efek yang diharapkan dari proses sosialisasi yang dilakukan media massa, terdapat pula efek yang tidak diharapkan. Dell Fleur (1970) menunjukan bahwa media masa dianggap bertanggung jawab mengenai terjadinya lima gejala dalam masyarakat, yaitu :
1.    Membuat selera budaya masyarakat menjadi rendah;
2.    Menaikan tingkat kenakalan;
3.    Ikut menyumbang kerusakan moral secara umum;
4.    Menjinakan massa untuk kepentingan politik;
5.    Menekan kreatifitas
Selain efek diatas, sistem pemerintah yang dianut akan akan mempengaruhi isi media tersebut. Isi media yang disiarkan media massa di negara yang menganut sistem komunis sudah pasti akan menyosialisasikan bagian dari doktrin partai yaitu nilai-nilai partai. Dan itu merupakan efek yang tidak diharapkan karena telah menjadikan media massa tidak memiliki kebebasan untuk menyosialisasikan nilai-nilai yang lain.
    Media massa memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat untuk menyosialisasikan berbagai nilai-nilai dan norma. Demikian besarnya peran media massa dalam kehidupan sehingga orang pada umumnya sepakat bahwa cukup banyak hal-hal yang menjadi prilaku masyarakat yang bersumber dari media massa. Berbagai hal yang diperoleh dari media massa itu bahkan menjadi sebagian dari nilai-nilai yang berlaku pada diri seseorang. Karena itu media massa disebut sebagai salah satu agen sosialisasi.

JENIS PRODUK AUDIO

JENIS PRODUK AUDIO

Oleh : Habibi Malik 
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka
PROGRAM BERITA
A. Program Berita dan Infirmasi
1. Pengertian Berita Radio
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar; laporan, pemberitaan, dan pengumuman.
Berita radio adalah uraian fakta atau pendapat, serta penyajian pendapat narasumber yang relevan, yang di kombinasikan secara dinamis dan variatif, sesuai dengan arah bahasan yang disusun oleh reporter, dan sudah di sajikan kepada khalayak melalui radio.
2. Unsur-Unsur Berita Radio
      A.    Unsur yang harus dimiliki oleh radio, yaitu:
           1)      harus mengandung informasi yang baru
           2)      memiliki makna penting
           3)      relevan serta berpengaruh atau berdampak luas
           4)      menarik
      B.     Karakteristik radio, yaitu:
          1)      bersifat selintas
          2)      Imajinatif
          3)      Deskriptif
          4)      Personal
          5)      Anti detail
          6)      lokal emosional 
      C.    Ciri khas Berita radio, antara lain:
         1)      adanya insert/sisipan suara narasumber
         2)      laporan reporter yang berisi fakta atau pendapat

3. Bentuk Berita Radio
a.    Berita tulis (writting news) adalah berita pendek yang bersumber pada media lain atau tulis ulang, juga hasil reportase.
b.   Berita bersisipan ( news with insert) adalah berita yang di gabungkan dengan suara narasumber c. Phone in news adalah berita laporan langsung reporter melalui telepon
c.    Buletin berita (news buletin) adalah kumpulan Berita pendek yang disajikan dalam satu waktu.
d.  Jurnalisme interaktif (news interview) adalah berita yang menempatkan masyarakat sebagai subjek pelapor baik sebagai pelaku maupun saksi kejadian.
e.    News break adalah Berita terkini atau hangat baik hard maupun softnews, bersifat cepat basi. Berbentuk Berita langsung dan dilihat dari satu aspek saja.
f.      Air magazine adalah uraian fakta dan pendapat yang nilai berita nya kurang kuat 
g.    Phone in program adalah berita yang menyiarkan suara narasumber dalam memberikan opini atau informasi melalui telepon.
h.   Interactive program adalah program interaktif dengan narasumber (dialog), biasanya pendengar juga ikut berinteraksi dalam perbincangan.
i.       Radio talk-show adalah dialog dengan narasumber, biasanya dilakukan di studio.

4. Proses Pencarian Berita
Redaksi berita menugaskan reporter untuk meliput suatu kejadian. Reporter kemudian melaporkan dalam bentuk reportase live atau hanya merekam suara narasumber kemudian di proses editing di kantor, atau reporter dapat melaporkan hasil reportasenya dalam bentuk naskah yang siap dibaca newsreader.
Reporter dapat secara langsung mengamati, mengalami, wawancara, dan juga melakukan studi pustaka untuk melengkapi data yang di perlukan sebuah berita. Setelah semua data lengkap, baik data rekaman suara narasumber dan data pendukung, maka dapat dilakukan rekaman suara reporter, di perbaiki seperlunya (proses editing), baru disiarkan. Sumber berita di radio bisa berasal dari kantor berita, media lain, kontak pribadi, juga fact finding atau pencarian fakta-fakta, investigasi, dan hasil wawancara

5. Berita Radio Yang Menarik
Agar berita diminati pengdengar, berita sebaiknya menyangkut kepentingan pendengar, memiliki dampak langsung, dan berhungan dengan pendengar. Semakin dekat suatu peristiwa dengan pendengar, maka akan semakin menarik

6. Asas Penulisan Untuk Radio
a.       It's spoken (di ucapkan)
b.      It's immediate (sekarang/langsung)
c.       It's person to person (antar orang, pendengar tunggal)
d.      It's heard only once (terdengar hanya satu kali, beritakan dengan jelas)
e.       It's only sound (hanya bunyi)

7. Persiapan Menulis Berita
Sebelum menulis berita ada satu hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu angle atau sudut pandang atau titik awal reporter dalam melaporkan atau menulis berita. Perhatian prinsip what poeple "Want" to know? dan what people "Need" to know?

a. Lead/Teras Berita
1)    Menggambarkan inti berita yang berisi fakta sesungguhnya, dan hal yang paling menarik (unik)
2)      Bisa di awali dengan 5W+1H . Biasanya what ditempatkan di paling atas untuk berita straight news
3)       Sebagai attention getter atau penarik perhatian pendengar.
b. Sound bite/insert
merupakan sisipan atau suara narasumber yang di harapkan mampu "menggigit" perhatian pendengar, dan membuat berita makin lengkap serta menarik.
c. Piramida terbalik
Untuk berita yang yang bersifat straight news biasanya menggunakan piramida terbalik, sedangkan features biasanya menggunakan piramida.

d. Yang perlu di perhatikan dalam pembuatan berita:
1. Asas praduga tak bersalah. Hindari "menuduh" seseorang yang belum tentu bersalah.
2. Privacy. hindari melangar hak-hak pribadi seseorang.
3. Fitnah. Pastikan kebenaran data yang akan disiarkan sehingga menghindarkan fitnah.
4. UU/peraturan yang berlaku. Pastikan berita yang dibuat masih dalam tatanan UU dan peraturan yang berlaku untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul.
5. Mempertimbangkan pendengar dalam pembuatan berita radio.

8. Kiat Menulis Berita Radio
a.         Cermati dan ketahui materi secara lengkap, baru menulis naskah.
b.        Gunakan bahasa tutur.
c.         Buat kalimat yang KISS
d.        Juga ELF
e.         Cari hal penting dan jadikan kalimat pertama
f.         Pahami apa yang membuat berita tersebut menarik

9. Tahap-Tahap Produksi Media
Tetapkan jenis berita yang akan dibuat, seperti misalnya breaking news, atau buletin. Apakah news with insert, atau hanya vokal reporter saja yang akan di rekam.
a.    Jika akan menyiarkan suara narasumber dapat dilakukan editing terlebih dahulu, dengan menyiapkan bagian suara tertentu yang akan digunakan.
b.        Rekam suara reporter
c.         Siapkan hasil rekaman narasumber dan reporter
d.        Mixing antara suara reporter dan narasumber


PROGRAM NON BERITA
A.           Program Non Berita
1.             Features
Feature adalah karangan bersifat khas, kreatif, kadang subjectif, terutama dimaksudkan untuk menghibur dan member informasi kepada pendengar mengenai suatu keadaan, kejadian atau asfek kehidupan. Cirri-ciri feature, adalah : pendengar feature seolah mendengarkan orang berkisah, bercerita kepada khalayak. Melukiskan objek dengan kata-kata, menarik minat, dengan menghidupkan imajinasi pendengar. Materi feature diceritakan secara kronologis dan deskriptif. Tokoh utama(objek) sering dijadikan focus dan dikisahkan juga tokoh lain untuk megontraskan, Perbedaan features pada media cetak adalah, feature pada media cetak menggunakan sistem kolom dan disajikan lebih detail, sementara feature radio menggunakan sistem durasi, dan informasinya tidak sedetail media cetak. Struktur penulisan naskah feature biasanya berbentuk piramida, dari hal yang kurang penting-penting-paling penting.
Tema feature biasanya mengangkat  mengenai hal-hal yang bersifat human interest, seperti tempat wisata, dan lainnya. Durasi feature sangat beragam, tergentung kepentingan radio tersebut. Bisa 3 menit, 7menit, 15 menit, 30 menit, bahkan hingga satu jam. Bahasa yang biasa
digunakan dalam menulis feature lebih puitis.
a. Naskah Feature
b. Cara Membuat Naskah Feature
1.             Tentukan tema feature
2.         Cari bahan atau referensi penunjang, literature, dan insert suara narasumber yang   relevan.
3.             Buat outline atau kerangka cerita
4.             Buat naskah
5.             Siapkan potongan insert suara narasumber yang dibutuhkan
6.             Pilih sound pendukung dan pengisi suara.
7.             Produksi feature.
2.             Dokumentaria
Batas feature dengan dokumentaria sangat tipis.namun dokumentaria ini biasanya  digunakan untuk menghadirkan cerita tentang sejarah(historis), memunculkan suatu kondisi sosial, mengangkat biografi.
Dokumentaria bisa berbentuk narasi, wawancara, diskusi, vox pops, dialog dramatis, pendapat dari orang yang bersangkutan, saksi mata, dan sebagainya.
Jenis-jenis dokumentaria, yaitu
a.              Dokumentaria jurnalisme
b.             Potret
c.              Dokumentaria saksi mata
d.             Dokumentaria sejarah
e.              Sound picture
3.             Air Magazine
Merupakan kumpulan berita ringan yang berisi macam-macam topic. Tujuannya untuk memberikan informasi dan menghibur. Majalah udara dapat merupakan kumpulan feature dan dokumentaria pendek .
Beberapa jenis majalah udara :
a.              Majalah Udara Homogen
b.             Majalah Umum
4.             Wawancara Radio
Merupakan proses bertanya yang dilakukan reporter untuk mendapatkan jawaban dari narasumber. Dalam proses ini ada kegiatan bertutur dan saling mendengarkan dari waktu ke waktu.
5.             Talk Show
Perbedaan talkshow dengan wawancara biasa, yaitu bahwa talk show bersifat dinamis, topic perbincangan bragam, dapat disiarkan secara fleksibel.
6.             Vox Pops
Merupakan cara media mendapatkan suara masyarakat. Yaitu media polling, biasanya pertanyaan sama, dan berbentuk pertanyaan tertutup, dapat disiarkan tersendiri maupun digabung dalam program talk show. Pengelompokkan hasil positif dan negative disiarkan berurutan.
7.             Program Musik
Music dapat disajikan secara live maupun rekaman, radio juga dapat menampilkan acara music berdasarkan geografis.
8.             Bertutur interaktif
Merupakan upaya stasiun radio berinteraksi dengan pendengarnya. Tujuannya adalah untuk menghibur dan mendidik, antara lain dengan acara curhat, request lagu, kuis, bincang bebas, permainan
9.             Diskusi Publik
Merupakan sarana untuk menyampaikan gagassan dan kritik. Program ini dikemas dalam format talk show dan perdebatan mengenai topic yang sedang actual dalam masyarakat.
10.         Drama Radio
Acara drama banyak mendapat perhatian pada masa lalu. Namun sekarang tidak banyak radio yang memutar drama
a.              Story Telling : biasanya digunakan unuk cerita anak, cerita yang mengandung muatan moral tentu.
b.             Gaya aktualitas : untuk cerita yang mengandung unsure informasi dan pendidikan.
c.              Drama motivasi : digunakan untuk memberikan motivasi pendengar, dengan mengetuk emosi pendengar.
d.             Drama spot : biasanya digunakan dalam iklan. Karakter dalam drama tersebut dapat diidentifikasikan dengan suatu produk atau jasa tertentu.
e.              Fantasi
f.              Drama komedi : berisi cerita komedi
g.             Dama hiburan : dapat berasal dari karya sastra
h.             Drama musical : selain dialog, ditambahkan lagu-lagu yang diubah menjadi satu sajian yang menghibur dan berisi pesan-pesan yang berhubungan dengan cerita drama yang disajikan



IKLAN RADIO
A.Ragam Iklan Radio
Iklan merupakan bagian dari strategi promosi barang,jasa perusahaan,dan ide yang di biayaioleh sponsor serta memiliki berbagai tujuan.
a.    iklan komersial
b.    iklan layanan masyarakat
c.    radio expose
Bentuk Iklan di radio, antara lain :
·     Ad-libs: merupakan yang berbentuk naskah dan di baca langsung oleh penyiar,durasinya antara setengah hingga satu menit.
·  Spot : naskah yang di gabungkan dengan,suara narasumber,narator,musik, durasinya sama dengan A-d libs
· Blocking time: radio memberikan bagi pengiklan untuk ber promosi,antara lain dengan menyajikan acara tertentu.
·   Outside broadcasting: siaran live yang di lakukan di luar studio utama.
B. Iklan Radio Yang Efektif
Iklan yang di putar di radio di katakan efektif apabila dapat mencapai tageraudience yang tepat dan tujuan pengiklan tercapai. Dengan memenuhu karakter sebagai berikut:
·         Iklan yang memenuhi ketertarikan pendengar
·         Memberikan informasi
·         Memberi dorongan berubah
·         Memberi harapan
·         Memberi petunjuk
HAL –HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN DALAM MEMBUAT IKLAN
-          Sentuk kebutuhan pendengar
-          Pelajari karakteristik produk atau jasa
-          Berikan sesuatu yang berbeda
-          Mengetahui segmentasinya
-          Buatlah informasi PLUS
-          Tentukan pesan utama
-          Mulai tangkap ide untuk menyusun alur cerita
-          Tentukan personil yang terlibat

C. Membuat Iklan Radio
Iklan dapat dibuat dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan yang bersifat propokatif, informatif, dan sugestif.
1.      Bentuk Iklan Spot
a.       Monolog/narasi
b.      Dialog
c.       Kombinasi dialog dan narasi
2.      Langkah-langkah untuk memproduksi iklan
a.       Persiapkan data mengenai produk yang akan diiklankan
b.      Persiapkan storyborad
c.       Persiapkan rundwon lengkap dengan materi kata, musik pendukung, testimoni atau insert narasumber yang akan ditambahkan dalam iklan, lengkap dengan durasi masing-masing
d.      Rekaman
e.       Editing & mixing
f.       Finishing
3.      Membuat Naskah Iklan
a.       Lead
Beberapa cara untuk membuat lead, yaitu :
1.      Langsung
2.      Mengikat
3.      Mengejutkan
b.      Batang tubuh
c.        Akhir

D. Jingle
Jingle merupakan suatu tanda atau identitas suatu radio. Bentuknya bisa spot dan juga ad-libs. Jingle merupakan gabungan musik dan juga materi kata yang menunjukan radio tertentu. Jingle ini penting untuk membentuk citra radio, menugguhkan posisi radio baru, dan menjadi penanda bagi pendengar untuk mengetahui radio apa yang sedang didengarnya.   
      1.      Tiga jenis jingle di radio
  • Radio expose, merupakan jingle dari radio sendiri yang biasanya digunakan untuk mempromosikan radio tersebut.
  • Program expos, merupakan jingle yang mempromosikan acara tertentu yang di siarkan on air, biasa juga untuk promosi acara-acara off air
  • Announcer expose, merupakan jingle yang mempromosikan penyiar tertentu

     2.      Beberapa prinsip membuat jingle radio
     a.       Ketahui macam jingle yang akan diproduksi, apakah radio expose, program expose, atau announcer expose
     b.      Persiapkan materi kata
     c.       Persiapkan sound effect atau musik yang dibutuhkan
     d.      Materi kata bisa dengan di ucapkan, namun bisa juga berbentuk lagu
     e.       Rekam dengan program khusus produksi dan editing
f.     f.       Lakukan proses mixing
     g.      Finishing


Sumber : Modul Mata Kuliah Produksi Media Universitas Terbuka