RENDAHNYA
MINAT BACA CIANJUR KOTA
Oleh
: Habibi Malik
CIANJUR (02/02), Minat baca Cianjur Kota masih rendah,
kondisi ini dapat dilihat dari masih rendahnya pengunjung Taman Bacaan Masjid
Agung Cianjur. Menurut Elis (41) salah satu pengelola taman bacaan tersebut
bahwa rata-rata pengunjung Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur sebanyak 70
pengunjung per hari. Pengunjung yang didominasi oleh pelajar ini seharusnya
dapat lebih dioptimalkan. Melihat hampir sebagian kalangan pelajar dari tingkat
SD sampai dengan SMA/SMK Sederajat berada di lingkungan Cianjur Kota.
“Saya
berharap pengunjungnya semakin banyak terutama pelajar” ujar Elis. Dia juga
berharap koleksi buku di Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur dapat ditambah
karena sampai saat ini baru tercatat sebanyak 2.000 (dua ribu) judul buku yang
terdiri dari berbagai jenis buku seperti Pengetahuan Umum, Fiksi, Nonfiksi
hingga resep memasak yang merupakan sumbangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Cianjur dan swasta. Dalam rangka meningkatkan minat baca Cianjur Kota
diperlukan berbagai solusi. Menurut Elis (41) bahwa membaca harus dijadikan sebagai hobi,
harus banyak diskusi, dan harus adanya komunitas baca dapat dijadikan solusi untuk
meningkatkan minat baca di Cianjur Kota.
Hal
senada di ungkapkan oleh Dede Royani (27) seorang pengunjung Taman Bacaan
Masjid Agung Cianjur, menyebutkan sejak diresmikannya Taman Bacaan Masjid Agung
Cianjur pada tanggal 04 Desember 2013 oleh Bupati Cianjur Drs. H Tjetjep
Muchtar Soleh, MM hingga sekarang, minat baca Cianjur khususnya Cianjur Kota
masih rendah, padahal membaca merupakan sebuah kebutuhan. Menurut Dede Royani
(27) keberadaan taman bacaan ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat Cianjur
dari berbagai kalangan dan semua usia dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga
fungsi taman bacaan harus dioptimalkan keberadaan nya karena dianggap sangat
penting dalam rangka meningkatkan minat baca di Cianjur. Salah satunya dengan
menambah koleksi buku dan kampanye sosial tentang pentingnya membaca bagi masa
depan.
Dari segi fasilitas Taman
Bacaan Masjid Agung terlihat bersih dan nyaman. Menurut dia taman bacaan ini
cukup nyaman, namun harus ditata kembali lebih rapih, banyak pengunjung kadang
menggunakan taman bacaan ini untuk pacaran dan sekedar mengobrol. “Hal ini
berakibat menggangu pengunjung lain yang memang bertujuan untuk membaca dan memanfaatkan
fasilitas taman bacaan tersebut sehingga keberadaan taman kurang maksimal, ujar
Dedi.
Beberapa Solusi yang Dedi
Royani tawarkan untuk meningkatkan minat baca Cianjur Kota yaitu harus adanya
pihak-pihak terkait seperti pengelola Taman Bacaan, Dinas Pendidikan,
Perpustakaan Daerah Cianjur dan lain sebagainya serta harus adanya kesadaran
tentang pentingnya membaca. Selain itu taman bacaan di wilayah Cianjur harus
ditambah agar merangsang masyarakat Cianjur untuk membaca, dengan harapan di
masa depan masyarakat Cianjur menjadi gemar membaca dan menjadi masyarakat
cerdas dan sejahtera. (HM33)