This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Sunday, 5 July 2015

UNIVERSITAS TERBUKA MEMBANGUN PAGAR BANGSA

UNIVERSITAS TERBUKA MEMBANGUN PAGAR BANGSA 
Universitas Terbuka atau yang lebih kita kenal UT adalah Peguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarakan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984.
Tepat pada tanggal 4 September 2015 mendatang UT akan memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31 yang akan di isi oleh beragam kegiatan seperti Lomba kreativitas Blog, Lomba Karya Ilmiah, Lomba Foto Kegiatan Mahasiswa dan sebagainya. Seluruh kegiatan lomba dilaksanakan sebelum acara puncak dimulai yaitu dari bulan Juni sampai dengan 4 September 2015 mendatang.



Pada Dies Natalis ke-31 Universitas Terbuka mengusung tema “Universitas Terbuka Membangun Pagar Bangsa”. Tema yang diambil pada Dies Natalis ke-31 memiliki hubungan erat dengan tujuan pendirian UT yaitu memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, dimana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi. Karena tidak dapat dipungkiri  bahwa pendidikan tinggi adalah salah satu pagar yang akan melindungi kebudayaan dan keberadaan suatu bangsa khususnya bangsa Indonesia. Disini lah peran UT untuk turut serta membangun pagar bangsa dengan pendidikan tinggi di Indonesia untuk menjadi benteng dari pengaruh negatif kebudayaan global. Sebagai perguruan tinggi negeri UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak dalam bentuk modul maupun non-cetak seperti audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi. Dengan sistem jarak jauh mahasiswa UT dituntut untuk belajar secara mandiri yaitu belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri dengan menggunakan bahan ajar yang disediakan UT. Selain menggunakan bahan ajar yang di sediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk memanfaatkan perpustakaan, mengikuti tutorial baik melalui maupun internet yaitu UT Online dan juga sumber belajar lain.


Makna terbuka adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).



Meskipun bersifat terbuka dan dengan sistem jarak jauh, Universitas Terbuka adalah universitas yang terakreditasi BAN-PT yang memiliki beragam penghargaan baik dalam negeri maupun luar negeri dan merupakan institusi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) berkualitas dunia, serta memiliki jaringan kerja sama yang sangat luas yang dapat membantu memberikan pelayanan pendidikan tinggi pada masyarakat Indonesia.

Universitas terbuka sebagai PTJJ mengemban tugas dari pemerintah untuk berperan serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya dalam hal pendidinkan tinggi. Keberadaaan UT di Indonesia menjadi solusi dari berbagai masalah bangsa dalam hal pendidikan, salah atunya adalah belum meratanya pendiikan di wilayah Indonesia karena aspek ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Penyebab utama tidak meratanya pendidikan tinggi di Indonesia karena masyarakat Indonesia enggan melanjutkan ke perguruan tingi di sebabkan biaya pendidikan mahal, tidak punya waktu karena sibuk bekerja, dan sebagainya. UT menjadi solusi atas semua permasalahan tersebut karena biaya pendidikan di Universitas Terbuka cukup terjangkau dan waktu belajar bisa disesuaikan karena  proses belajarnya secara mandiri, kita sebagai mahasiswa di berikan keleluasaan untuk mengatur waktu belajar kita di sesuaikan dengan kesibukan kita.
UT pun memiliki beragam  Fakultas diantaranya  FEKON, FISIP, FMIPA,FKIP non Pendas yag terdiri dari beberapa program studi. Jadi calon mahasiswa dapat memilih beragam program studi sesuai keinginan dan kebutuhan.
Berikut Video lengkap tentang Universitas Terbuka :

Video Klik Disini
Diambil dari https://www.youtube.com/watch?v=6uSZzLq-Qe0 pada tanggal 05 Juli 2015 pukul 15:17 WIB.

UNIVERSITAS TERBUKA


"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-31. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan."

Wednesday, 29 April 2015

Cara Efektif Wawancara dengan Baik dan Benar

Cara Efektif Wawancara dengan Baik dan Benar




Sebelum kita membahas lebih dalam cara wawancara yang baik dan benar perlu kita ketahui dahulu pengertian dari wawancara itu sendiri. Wawancara dalam bahasa Inggris yaitu  interview yang artinya percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai yaitu narasumber.
Kegiatan wawancara sebenarnya menjadi efektif dan efisien apabila kita mengetahui teknik dan rencana wawancara yang benar. Teknik wawancara memiliki banyak macamnya. Jika kita melakukan wawancara terhadap seseorang, kita dapat memakai teknik individual atau perorangan. Kegiatan wawancara ini bisa berbeda bergantung kepada orang, tempat, waktu, dan hal yang mau dibicarakannya.
Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak terkesan kaku sehingga narasumber mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
  1. Netral, pewawancara tidak diperkenankan berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh yang diwawancari karena tugas pewawancara adalah merekam seluruh keterangan dari yang diwawancarai, baik yang menyenangkan ataupun tidak.

  2. Ramah, disini pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat narasumbernya.

  3. Adil, pewawancara diharus bisa memperlakukan semua narasumbernya dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua narasumbernya bagaimanapun keberadaannya.

  4. Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana menjadi terasa tegang, narasumber mempunyai hak untuk membatalkan pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.
Setelah kita mengetahui sikap-sikap apa saja yang harus dimiliki seorang pewawancara, maka kita akan berlanjut membahas cara agar wawancara berlangsung dengan baik dan efektif. Ada beberapa hal-hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan wawancara tersebut diantaranya :
  1. Kita harus menghubungi terlebih dahulu orang yang akan kita wawancarai, baik secara langsung mendatangi orang tersebut maupun tidak langsung seperti melalui telepon dan pastikan kesediaannya untuk diwawancarai seperti kapan, di mana, pukul berapa, narasumber tersebut bersedia untuk diwawancarai.

  2. Persiapkan alat-alat yang nanti akan dibutuhkan saat mewawancara seperti buku, alat tulis, ataupun rekaman pada saat mewawancarai.

  3. Kita harus menguasai masalah yang akan ditanyakan. Persiapkan daftar pertanyaan secara baik dengan memperhatikan 6 unsur berita, yaitu 5W + 1H (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) hubungkan sesuai dengan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam wawancara. Pada saat kegiatan wawancara berlangsung usahakan tidak terlalu bergantung pada pertanyaan yang telah disusun.

  4. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar menimbulkan kesan yang simpatik. Berikan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu sesuai perjanjian.
Pada saat melakukan wawancara ada pegangan umum yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan wawancara. Pegangan umum tersebut hendaknya dilakukan oleh pewawancara agar wawancara tersebut berlangsung dengan baik dan benar. Ini lah pegangan umum tersebut :
  1. Kita harus menjelaskan dahulu identitas kita sebelum wawancara itu dimulai dan kemukakan juga tujuan dari wawancara kita.

  2. Kita dapat memulai wawancara kita dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat umum. Ini bermaksud memberikan pendekatan agar tidak langsung pada persoalan, misalnya saja kita dapat menanyakan dulu soal kesenangan atau hobi nara sumber. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik wawancara kita.

  3. Sebutkan nama narasumber kita secara lengkap

  4. Kita harus bertanya secara sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal di luar permasalahan.

  5. Hindarilah pertanyaan yang berbelit-belit dan membingungkan.

  6. Dengarkanlah pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak memotong agar keterangan tidak terputus. Tidak diperkenankan untuk meminta pengulangan jawaban dari narasumber.

  7. Kita diharuskan tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan lain-lain.

  8. Hindarilah pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber.

  9. Kita harus pandai mengambil kesimpulan, karena tidak semua jawaban dari narasumber kita dicatat.

  10. Berikan kesan yang baik setelah melakukan wawancara. Jangan lupa mohon diri, ucapkan terima kasih, dan mohon maaf.
Setelah semua proses wawancara selasai dilakukan kita akan lanjut mengemas hasil wawancara itu menjadi sebuah laporan hasil wawancara. Hasil wawancara ditulis dengan sebenar-benarnya, tidak diperkenankan untuk melakukan penambahan dan pengurangan secara berlebihan. Selalu memperhatikan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.  Memilih keterangan atau informasi yang penting dan sesuai dengan masalah yang dibahas. Dalam penulisan hendaknya memelihara informasi yang penting dan sesuai dengan masalah yang dibahas. Penyajian hasil laporan wawancara bergantung pada pewawancara bisa berupa narasi, dialog, esai, deskripsi,  dan sebagainya.
Sukses atau tidaknya wawancara yang kita lakukan selain ditentukan oleh sikap pewawancara juga ditentukan oleh perilaku dan penampilannya. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab atau komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup juga ditentukan oleh penguasaan permasalahan dan informasi seputar materi topik pembicaraan baik oleh nara sumber maupun pewawancara.