This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Wednesday, 19 April 2017

MAKALAH : PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN DAN FILOSOFI HIDUP

PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN DAN FILOSOFI HIDUP

MAKALAH







Disusun Oleh :

NAMA            : HABIBI MALIK
NIM                : 017543139



PROGRAM ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh Swt. Yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada saya. Sehingga saya mampu menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila ini sesuai dengan waktu yang sauai rencanakan. Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pancasila. Yang meliputi nilai tugas. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa member tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Pancasila dalam perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Pendidikan Pancasila dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang saya susun dapat memberikan informasi yang akurat.
Saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.
Tanpa memiliki pandangan hidup maka persoalan-persoalan besar pasti timbul,baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini.
Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya. Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa,terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang barangkali baik dan memuaskan bagi suatu
bangsa, belum tentu baik atau memuaskan untuk bangsa lain.
Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.


PEMBAHASAN

A.    RUMUSAN PANDANGAN HIDUP
Dilihat dari proses terjadinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah jawaban-jawaban bangsa itu terhadap rintangan, tantangan dan hambatan yang dihadapinya dalam usaha mewujudkan kehidupan yang baik baginya.
Dilihat dari bentuk susunannya, pandangan hidup suatu bangsa adalah konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa itu. Di dalamnya terkandung gagasan-gagasan dasar da pikiran terdalam tentang kehidupan yang dianggap baik.
Dilihat dari isi atau substansinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh bangsa itu dan yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

B.      PANCASILA PANDANGAN HIDUP, JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA
Kita merasa sangat bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita, yang kemudiann kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Di samping itu, bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat-akar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubunngan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram, kemudiaan mengalami masa penderitaan penjajah sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbegai jalan telah ditempuh dengan gaya yang berbeda-beda; mulai dengan cara-cara yang lunak samapi cara-cara yang keras; mulai dari gerakan kaum cendekiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak; mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan sampai kepada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa depan, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiaanya sendiri. Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bangsa Indenesia lahir dengan kekuatan sendiri, sebab itu percaya pada diri sendiri merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia.
Karena itu, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita sendiri dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki, yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950), Pancasila itu tetap tercantu didalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusiaonal itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejaah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki sebagai dasae negara.
Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia, karena dia sebenarnya telah tertanam dalam kalbu rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila juga merupakan dasar negara yang mempu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Maka pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan:
1. Dasar negara Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.
2. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
3. Jiwa dan kepribadian bangsa Indionesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indosia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa, tiap-tiap sila (secara terlepas dari yang lain) bersifat universal yang dimliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisah-pisah itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
4. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdauat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasan perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan perdamaian dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
5. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu yang adalah bagaimana kita memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang terlukis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang mmerupakan rumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehiupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun pengertiannya akan hilang dan kesetiaan kita pada Pancasila akan luntur.
Akhirnya perlu kita tegaskan, bahwa apabila berbicara mengenai Pancasila, maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa;
- Kemanusiaan yang adil dan beradab;
- Persatuan Indonesia;
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan;
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Perwujudan dari kedudukan Pancasila tersebut dituangkan dalam syair lagu yang berjudul “Garuda Pancasila” sebagai berikut:
Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju………………maju
Ayo maju………………maju
Ayo maju………………maju
Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian di sempurnakan oleh Presiden Soekarno. Pancasila sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca berarti lima danSila yang berarti dasar. Dan adapun makna dari lambang tersebut adalah sebagai berikut:
Ø Burung Garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan, kaki). Lambang Garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni Garudeya. Garudeya dapat kita temui dalam salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya : Desa Rejokijal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan.
Ø Jumlah buku melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17; jumlah bulu pada ekor berjumlah 8; jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor
berjumlah 19;dan jumlah bulu di leher berjumlah 45.
Ø Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang-seling (warna merah-putih melambangkan bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Ø Emblem
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila:
1)   Bintang Tunggal
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu dan Budha dan juga ideoliogi sekuler sosialisme.
2) Rantai Emas
Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
3) Pohon Beringin
Sila ke-3 : Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus Benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang-sebuah akar tunggal yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
4) Kepala Banteng
Sila ke-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Binatang banteng (Bos Javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas Indonesia.
5) Padi dan Kapas
Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lain, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
Ø Motto
Pita yang dicengkram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa dan tanah air.

C.    IDEOLOGI DIPERLUKAN BAGI SUATU BANGSA
1. Fungsi ideology
Secara umum, fungsi ideologi adalah sebagai berikut;
 Memberikan struktur kognitif
• Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Memberi bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan identitasnya
• Memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
• Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi, dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
2. Ideologi diperlukan bagi suatu bangsa
Suatu bangsa perlu mempunyai ideologi untuk mencapai tujuannya. Pandangan hidup berfungsi untuk memberikan pedoman dan arah bagi suatu bangsa dalam mengejar tujuan-tujuannya. Ideologi atau pandangan hidup itu merasuki berbagai aspek kehidupan bangsa baik politik,ekonomi,budaya, pertahanan keamanan, maupun juga agama.
Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa yang mewujudkannya.artinya, ideologi itu digali dari budaya dan nilai-nilai kehidupan mereka sendiri yang mereka yakini kebenarannya dan terbukti ampuh untuk mengarahkan dan mengatur kehidupan bersama mereka.
Pandangan hidup atau ideologi itu ibarat fondasi sebuah rumah. Fondasi rumah adalah dasar yang sangat penting agar sebuah rumah dapat berdiri kokoh. Fondasi rumah adalah dasar dari semua bangunan rumah lainnya. Tanpa fondasi, sebuah rumah hampir pasti akan goyah dan ambruk, apalagi angin ribut melanda rumah itu, sebagaimana fondasi rumah yang kuat akan mempertahankan rumah itu dari terpaan angin ribut atau badai, demikian pula ideologi yang kuat akan membuat suatu negara atau bangsa bertahan terhadap serangan baik dari dalam maupun dari luar. Hampir setiap bangsa di dunia mempunyai ideologi atau pandangan hidupnya sendiri.
Masing-masing ideologi itu merupakan seperangkat gagasan atau doktrin yang memberi arah dan petunjuk ke mana sebuah bangsa akan berjalan. Kita tentu tidak bisa membayangkan bagaimana nasib sebuah negara kalau tidak ada ideologi sebagai penunjuk jalan atau pengatur arah kehidupan bangsa.

D.    LATAR BELAKANG PANCASILA DIJADIKAN SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
Untuk membentuk suatu negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar negara. Secara kausalitas, asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam, yaitu asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Asal mula langsung Pancasila adalah asal yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara, yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri negara pada sidang BPUPKI pertama hingga sidang PPKI dan pengesahannya.
Menurut Notonegoro, asal mula Pancasila secara langsung adalah sebagai berikut:
1. Asal mula ( Kausa Materialis )
Asal mula bahan ( kausa materialis ) merupakan asal terbentuknya Pancasila sebagi ideologi bangsa yang unsur-unsurnya diambil dari nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai religius bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidupnya.
2. Asal mula bentuk ( kausa formalis )
Asal mula bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, asal mula bentuk Pancasila ditandai oleh pembentukan dan perumusan nama Pancasila yang dilakukan Ir. Soekarno bersama anggota BPUPKI lainnya.
3. Asal mula karya ( Kausa Efisien )
Kausa efisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang menjadi dasar negara yang sah. Artinya, setelah melalui proses pembahasan dalam sidang BPUPKI dan panitia sembilan, Pancasila kemudian disahkan oleh PPKI dalam hal ini berperan sebagai badan yang berkuasa dalam pembentukan negara.
4. Asal mula tujuan ( kausa Finalis )
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara. Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Sementara asal mula
tidak langsung Pancasila sebelum Proklamasi kemerdakaan.
Asal mula Pancasila secara tak langsung sebagai berikut :
• Unsur-unsur Pancasila secara langsung sebagai dasar filsafat negara, merupakan nilai-nilai yang terdiri dari Ketuhanan, nilai Kemanusiaan,nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan. Nilai-nilai bangsa Indonesia sebelum terbentuknya negara.
• Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat sebelum terbentuknya negara, yang berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam hal pemecahan problem kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari.
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya asal mula tidak langsung Pancasila. Pancasila merupakan pencerminan bangsa Indonesia sendiri. Dengan kata lain, bangsa Indonesia sebagai “ Kuasa Materialis “ atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai.

Monday, 6 February 2017

RENDAHNYA MINAT BACA CIANJUR KOTA

RENDAHNYA MINAT BACA CIANJUR KOTA
Oleh : Habibi Malik


CIANJUR (02/02), Minat baca Cianjur Kota masih rendah, kondisi ini dapat dilihat dari masih rendahnya pengunjung Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur. Menurut Elis (41) salah satu pengelola taman bacaan tersebut bahwa rata-rata pengunjung Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur sebanyak 70 pengunjung per hari. Pengunjung yang didominasi oleh pelajar ini seharusnya dapat lebih dioptimalkan. Melihat hampir sebagian kalangan pelajar dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK Sederajat berada di lingkungan Cianjur Kota.
 “Saya berharap pengunjungnya semakin banyak terutama pelajar” ujar Elis. Dia juga berharap koleksi buku di Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur dapat ditambah karena sampai saat ini baru tercatat sebanyak 2.000 (dua ribu) judul buku yang terdiri dari berbagai jenis buku seperti Pengetahuan Umum, Fiksi, Nonfiksi hingga resep memasak yang merupakan sumbangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur dan swasta. Dalam rangka meningkatkan minat baca Cianjur Kota diperlukan berbagai solusi. Menurut Elis (41) bahwa membaca harus dijadikan sebagai hobi, harus banyak diskusi, dan harus adanya komunitas baca dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan minat baca di Cianjur Kota.
Hal senada di ungkapkan oleh Dede Royani (27) seorang pengunjung Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur, menyebutkan sejak diresmikannya Taman Bacaan Masjid Agung Cianjur pada tanggal 04 Desember 2013 oleh Bupati Cianjur Drs. H Tjetjep Muchtar Soleh, MM hingga sekarang, minat baca Cianjur khususnya Cianjur Kota masih rendah, padahal membaca merupakan sebuah kebutuhan. Menurut Dede Royani (27) keberadaan taman bacaan ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat Cianjur dari berbagai kalangan dan semua usia dalam bidang ilmu pengetahuan sehingga fungsi taman bacaan harus dioptimalkan keberadaan nya karena dianggap sangat penting dalam rangka meningkatkan minat baca di Cianjur. Salah satunya dengan menambah koleksi buku dan kampanye sosial tentang pentingnya membaca bagi masa depan.
Dari segi fasilitas Taman Bacaan Masjid Agung terlihat bersih dan nyaman. Menurut dia taman bacaan ini cukup nyaman, namun harus ditata kembali lebih rapih, banyak pengunjung kadang menggunakan taman bacaan ini untuk pacaran dan sekedar mengobrol. “Hal ini berakibat menggangu pengunjung lain yang memang bertujuan untuk membaca dan memanfaatkan fasilitas taman bacaan tersebut sehingga keberadaan taman kurang maksimal, ujar Dedi.
Beberapa Solusi yang Dedi Royani tawarkan untuk meningkatkan minat baca Cianjur Kota yaitu harus adanya pihak-pihak terkait seperti pengelola Taman Bacaan, Dinas Pendidikan, Perpustakaan Daerah Cianjur dan lain sebagainya serta harus adanya kesadaran tentang pentingnya membaca. Selain itu taman bacaan di wilayah Cianjur harus ditambah agar merangsang masyarakat Cianjur untuk membaca, dengan harapan di masa depan masyarakat Cianjur menjadi gemar membaca dan menjadi masyarakat cerdas dan sejahtera. (HM33)

Friday, 27 January 2017

PERAN UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN

PERAN UMAT ISLAM DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN

Oleh : Habibi Malik



              Sumber Photo: www.google.co.id/images/

Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, yang biasa disebut era globalisasi, era yang menghadirkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan, era yang mengubah tatanan kehidupan manusia dari tradisional menuju modern, era dimana segala sesuatu dapat dilakukan dan diproleh secara instan, pada intinya era globalisasi adalah era yang semakin memanjakan manusia dalam mengerjakan segala aktivitas kehidupannya. Kehadirannya ini, memiliki dampak negatif misalnya masuknya budaya barat dan dampak positif seperti komunikasi lancar tidak mengenal ruang dan waktu karena dukungan internet. 
Sudah saatnya pemuda islam bangun dari nina bobok dampak globalisasi, sudah saatnya pula bangkit dan mencari serta merebut setiap peluang yang ada untuk mengembalikan kejayaan islam di era globalisasi.
Bergerak disini bukan berarti menolak globalisasi tetapi pemuda islam mampu menempatkan bagaimana dirinya dan mampu mengambil peran penting dalam era ini.Beberapa hal yang dapat dilakukan umat islam dalam menghadapi tantangan zaman diantaranya:
  •  Jangan menutup diri terhadap perkembangan jaman, seperti pepatah orang jepang “ambil yang baik, buang yang buruk dan ciptakan yang baru”, dan tentunya yang diambil itu yang sesuai syarat islam dan tidak melanggar Al-qur’an dan Asunah (Hadist).
  • Rubah mindset orang awam yang beranggapan islam itu konotasi  kuno, ketinggalan jaman, menjadi lebih berfikir positif terhadap islam.
  • Membuka diri terhadap perkembangan teknologi.
  • Ikut serta berpartisi dalam pemerintahan, bidang politik, dan ekonomi.
Era globalisasi bukan era yang mudah bagi umat Islam khususnya pemuda islam, mereka harus memiliki pondasi yang kuat dan kokoh agar tujuan mulia itu tercapai bukan malah terbawa arus negatif, oleh karena itu di butuhkan Empat Pondasi yang kuat dalam menghadapi setiap tantangan yang ada, diantaranya :
  • Tauhid yang kuat
  •  Pemahaman agama yang hebat
  • Ilmu pengetahuan yang lebih
  • Niat tulus dan komitmen
Sudah tidak saatnya umat Islam berselisih tentang perbedaan karena sudah saatnya umat Islam  bangkit dan bersatu serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan karena keimanan dan ketakwaanlah  rahasia kejayaan islam. Kini tinggal kita sebagai salah satu pemuda islam ingin menempatkan posisi dimana menjadi aktor utama, pemeran atau penonton. Pertanyaan tersebut hanya kita yang bisa menjawab dan bukan hanya sekedar dimulut tapi juga ada realisasinya. 
Mereka pada jaman teknologi masih sederhana dapat mengambil peluang dan berperan sebagai agent of change, mengapa kita tidak dan mumpung masih muda semangat masih membara. Inovasi dan kreatif terus ada dan didukung dengan teknologi yang luar biasa. Marilah bersama rapatkan barisan untuk menjadi Al-Fath atau Al-ayyubi era modern yang cerdas mengambil setiap peluang dan menciptakan perubahan.
Allohu Akbar...Allohu Akbar...Allohu Akbar

AUTO BIOGRAFI

AUTO BIOGRAFI

‘’Sekali Tampil harus berhasil, Sekali melangkah pantang menyerah’’

Nama ku adalah Habibi Malik, nama yang indah yang diberikan orang tuaku yang artinya kekasih yang Maha Merajai (Allah), Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana tanggal 15 Agustus 1994 di Kalimantan Timur, namun dalam Akta Kelahiranku tertulis kelahiran Cianjur. Aku anak terakhir dari enam bersaudara namun berbeda ibu, meskipun banyak saudara tapi aku merasa hanya hidup dengan seorang ayah saja karena mereka tidak pernah ada kabar.
Nama Ayahku Solihin Malik dan nama ibu kandungku adalah Masitoh, namun mereka telah bercerai ketika usiaku baru 1 tahun 6 bulan.kondisi yang sangat menyedihkan karena aku tidak bisa merasakan kasih sayang ibu yang telah melahirkanku seutuhnya.Sekarang aku tinggal bersama Ibu tiriku, dia sangat baik sekali berbeda sekali dengan cerita orang yang aku dengar tentang ibu tiri.
Sejak sekolah di Sekolah Dasar (SD), aku di didik untuk mandiri karena keadaan keluargaku yang tidak mungkin untuk memanjakanku seperti anak orang lain, seperti diberi uang jajan, diantar jemput sekolah dan dibelikan mainan, sejak kecil aku tidak pernah merasakan itu. Aku belajar di SDN Babakansari yang berjarak 2,5 KM dari tempat tinggalku di KP. Lemah Duhur RT 05 RW 06 Desa Babakansari Kec. Sukaluyu Cianjur. Setiap hari aku berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah tersebut, dan selama ku bersekolah aku jadi anak yang pendiam, hanya belajar dan belajar yang dilakukan. Namun semuanya tidak sia-sia, selama aku bersekolah aku selalu menjadi yang ke satu disekolah.
Setelah lulus SD, aku melanjutkan sekolahku ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMP, tepatnya aku bersekolah di MTs. Syariful Anwar, karena beruntung pada waktu itu ada program pemerintah yang mengratiskan sekolah sampai tingkat SMP, jadi aku masih bisa bersekolah meskipun dari kalangan tidak mampu. Jarak dari rumah ke sekolah tersebut sekitar 5 KM  dan aku selalu berjalan kaki setiap hari untuk bersekolah, perjuangan yang cukup melelahkan untuk meraih cita-citaku itu. Aku bercita-cita menjadi seorang Direktur di sebuah perusahaan dan menjadi enterpreneur untuk membuat lapangan kerja dan menjadi manusia berguna bagi semua orang, lebih tepatnya ingin seperti Chairul Tanjung. Chairul tanjung pernah berkata: Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada keberhasilan tanpa Kerja Keras, Keuletan, Kegigihan, dan Kedisiplinan. Hal itu juga harus dibarengi dengan sikap Pantang Menyerah dan Tidak Cepat Putus Asa. Semua cita-cita dan ambisi hanya bisa direngkuh apabila kita mau terus belajar berbagai hal, di mana pun dan kepada siapa pun”. Chairul Tanjung (Page: 347). Kata-kata itu jadi motivasi bagiku untuk terus belajar dan meraih cita-citaku dan manambah keyakinanku bahwa meskipun aku terlahir dari keluarga yang sederhana tapi bisa buat mereka bangga dan bahagia. Selama bersekolah aku belajar dengan rajin dan penuh semangat dan  untuk pertama kalinya aku terjun ke dunia orgnisasi OSIS di sekolah, dan diberi kesempatan untuk menjadi ketua OSIS  pada waktu itu.
Tiga tahun berlalu, lulus dari MTs aku melanjutkan sekolah ke SMK Nurul Islam jurusan Akuntansi. Sungguh perjuangan yang sangat melelahkan ketika bersekolah disana, dari mulai masuk yang tidak punya biaya sedikitpun dan ketika bersekolah banyak sekali biaya yang hatrus dikeluarkan, sedangkan orangtuaku sudah tidak sanggup lagi untuk membiayaiku karena sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Maklumlah, sejak dari Sekolah Dasar sampai SMP, aku bersekolah gratis karena ada program pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun. Ketika aku bersekolah di sekolah tersebut semester pertama, aku sudah berniat untuk keluar dan memutuskan untuk bekerja saja untuk membantu keluarga karena faktor biaya. Namun niatku itu tidak dilaksanakan karena ada seorang guru yang baik hati mau membantuku, dia tahu bahwa aku selalu menjadi nomor satu sejak dari SD sampai SMP, namanya Rudi Permadi dan dia sudah kuanggap orangtuaku sendiri. Dia berjanji jika aku berhasil menjadi Juara Umum di sekolah maka biaya sekolahnya gratis, dan akhirnya selama tiga tahun bersekolah aku selau dapat beasiswa karena sanggup mempertahankan prestasiku itu.
Setelah lulus aku mendapatkan beasiswa Bidikmisi dari pemerintah dan bersekolah di Universitas Terbuka Negeri UPBJJ bogor Pokjar Prima Bangsa Cianjur dan aku mengambil program studi Ilmu Komunikasi, dan aku juga bekerja di PT. Bintang Ciremai Abadi sebagai Staff Admin. Semuanya seperti mimpi bisa kuliah gratis dan bisa kerja pula membantu keluargaku, padahal aku terlahir dari keluarga sangat sederhana tapi aku bisa meraih semuanya. ‘’ Man Jadda Wa jada’’ Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil dan siapa yang yakin akan janji Tuhannya, maka kebahagiaan itu akan mengahampirinya.

Cita-Cita dan Keyakinan

Semua orang mempunyai cita-cita termasuk aku, meskipun terlahir dari keluarga sederhana tapi itu tidak menghalangiku untuk meraih cita-citaku. Meskipun banyak sekali tantangan yang ku hadapi, tapi ada sebuah keyakinan yang ada di diriku yang membuatku bertahan selama ini. Meskipun dengan segala keterbatasan, hidup di bawah garis kemiskinan tidak menghalangiku untuk meraih kesuksesan. ‘’ Aku yakin aku bisa” itu yang selalu aku ucapkan, dan aku selalu terinspirasi oleh Chairul Tanjung si anak Singkong, meskipun dia dari kampung dan dari keluarga tidak mampu seperti aku tapi dia mampu meraih kesuksesan dan menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, bangsa, negara dan membuat orang tuanya bangga dan bahagia. “Aku yakin aku bisa seperti itu dan mampu meraih cita-citaku” itu keyakinan ku selama ini.

Peranan Orang Tua

                Didalam kehidupanku orang tua mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesanku, mereka yang memberiku motivasi, merawatku selama ini, selalu ada buat aku dan telah mendidiku menjadi anak yang mandiri, serta doa mereka yang selalu mengiringiku hingga aku bisa seperti sekarang ini meskipun belum bisa buat mereka bahagia dan bangga. Ayahku selalu bilang “ Orang miskin berhak kaya dan orang miskin berhak bahagia”. Itu kata-kata yang selau aku ingat dan jadi motivasi diri.

Langkah Meraih Cita-cita

                Aku terlahir dari keluarga yang memiliki ilmu agama, istilahnya Ustad kalau di daerah tempat tinggalku dan kebetulan aku juga seorang santri, jadi langkah pertama ku untuk meraih cita-citaku adalah berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan aku selalu belajar dengan penuh kesungguhan dan membangun network yang baik yaitu mencari teman-teman yang baik dan mencari pengalaman baru dengan aktip di organisasi-organisasi kemasyarakatan. “Man jadda wa jada” siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil itu kata guruku. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, aku harus tetap sokus pada mipi-mimpiku.
            Semua langkahku untuk meraih kesuksesan sedang dijalani, namun ada yang tidak kalah penting dalam meraih cita-cita adalah fokus pada tujuan atau cita-cita kita.
            Beberapa tujuanku dan aku yakin bisa meraihnya, diantaranya :
a)      Lulus kuliah dan jadi sarjana
b)      Menjadi seorang Direktur Utama di Perusahaan
c)      Memiliki rumah dan mobil pribadi
d)     Ingin menghajikan kedua orangtuaku
e)      Berguna bagi keluarga,masyarakat, bangsa,agama dan negara.
f)       Menikah dengan wanita solehah yang akan jadi bidadari surgaku nanti.

Aku mempunyai motto atau prinsip hidup “ Sekali tampil harus berhasil, sekali melangkah pantang menyerah”. Aku sudah terlahir kedunia ini dengan segala kekurangnaku maka aku harus berhasil menjadi manusia sejati yang berkualitas dan pantang untuk menyerah dengan segala keadaanku ini, aku pasti bisa jadi apa yang aku inginkan.

Penulis : Habibi Malik, 19 Years/

Mahasiswa Universitas Terbuka Negeri



Tuesday, 16 August 2016

EMPAT WINDU MEMBANGUN NEGERIKU

EMPAT WINDU MEMBANGUN NEGERIKU
Oleh : Habibi Malik

Masyarakat di Indonesia tidak akan merasa asing dengan perguruan tinggi ini. Iya, perguruan tinggi ini adalah Universitas Terbuka atau yang populer dengan nama UT.
http://www.ut.ac.id/
Universitas Terbuka merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 yang diresmikan oleh presiden ke-2 Repulik Indonesia yaitu presiden Soeharto berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1984, tepatnya UT berdiri pada tanggal 4 September 1984.

Pada tahun 2016 ini Universitas Terbuka genap berusia empat windu atau memasuki usia ke-32. Usia yang cukup matang bagi sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Pada peringatan Dies Natalies ke-32 UT mengusung tema “Empat Windu Membangun Negeriku” dan akan di isi dengan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut diantaranya lomba desain power ponit, lomba blog, lomba materi motivasi melalui media sosial bagi mahasiswa UT, lomba pembuatan video untuk mahasiswa UT dan perlombaan lainnya yang dimulai dari tanggal 5 Mei 2016 hingga acara puncak. Acara puncak Dies Natalies ini yaitu pada tanggal 5 September 2016 mendatang.

http://www.ut.ac.id/Empat windu membangun negeriku bukan sekedar tema yang tak bermakna yang diusung oleh UT karena sejak UT berdiri yaitu pada tanggal 4 September 1984, UT telah bekerja keras  membantu pemerintah membangun negeri terutama dalam pendidikan tinggi.

Sejak berdirinya UT telah ikut serta membangun negeri melalui pendidikan tinggi yaitu dengan membuka kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi yang terjangkau, fleksibel dan berkualitas. Untuk mewujudkan itu UT memanfaatkan teknologi dan komunikasi (TIK) agar mampu melayani seluruh lapisan masyarakat yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi namun terkendala berbagai hambatan.
Sebagai perguruan tinggi negeri UT memiliki Visi dan Misi. Visi Universitas Terbuka (UT) adalah “pada tahun 2021 UT menjadi institusi Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) brkualitas dunia dalam menghasilkan produk perguruan tinggi maupun dalam menyelenggarakan, mengembangkan, dan menyebarkan informasi PTTJJ.

Apa itu PTTJJ?
PTTJJ merupakan singkatan dari Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh dimana sistem pembelajarannya menggunakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Universitas Terbuka adalah perguruan tingi yang menggunakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh dalam sistem pembelajarannya. Istilah ‘terbuka’ bermakna setiap orang yang lulus SMA/SMK/MA/Paket C atau sederajat dapat menjadi mahasiswa UT tanpa ada pembatasan tahun ijazah, usia, maupun tempat tinggal. 
Sedangkan istilah ‘jarak jauh’ berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka dan mengisyaratkan adanya jarak antara pembelajar dan pengajar. Jarak ini dijembatani dengan media atau bahan ajar yang khusus dikembangkan untuk PTTJJ. Bahan ajar utama UT berupa Buku Materi Pokok (BMP) yang diengkapi dengan suplemen dalam bentuk multimedia dan dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Bahan ajar tersebut dapat dipesan melalui situs buku online www.ut.ac.id/toko-buku-online

Dengan bahan ajar berupa Buku Materi Pokok tersebut mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial.
Karakteristik UT ini memungkinkan setiap orang di berbagai pelosok negeri, baik yang belum maupun sedang bekerja dapat mengikuti pendidikan tanpa terkendala ruang dan waktu.
Kualitas UT sebagai penyelenggara PTTJJ sudah diakui secara internasional dengan diperolehnya pengakuan dari Internasional Council for Distance Education (ICDE) setelah melakukan review kualitas pada tahun 2005, 2010, dan 2015. Pengakuan dalam negeri diwujudkan dala bentuk sertifikat ISO 9001:2000 dalam bidang Distance Learning Management dan sudah disertifikasi juga oleh BAN-PT.
Untuk jaminan Kualitas UT silahkan Klik Disini

Universitas Terbuka menyelenggarakan Program Non Pendidikan Dasar (Non Pendas) dan Pendidikan Dasar (Pendas). Untuk program Non Pendas terdiri dari fakultas FEKON, FISIP, FMIPA, FKIP Non Pendas. Sedangkan Program Pendas terdiri dari PGSD dan PGPAUD.
Berikut Video Lengkap Tentang Universitas Terbuka :
Diambil dari  https://www.youtube.com/watch?v=Nm1AAkYw9sg pada tanggal 16 Agustus 2016 Pukul 20:19 WIB.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-32. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”