Langkah-Langkah Membuat Autobiografi
Oleh : Habibi Malik, S.Ikom
Autobiografi
adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang
ditulis oleh dirinya sendiri. Sebuah autobiografi lebih kompleks daripada sekedar
daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, autobiografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian
kejadian tersebut.
Jika riwayat hidup itu ditulis sendiri dinamakan autobiografi, sedangkan jika ditulis oleh orang lain dinamakan biografi. Autobiografi tokoh ini sangat penting untuk dibaca karena didalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan atau moral untuk pembacanya.
Jika riwayat hidup itu ditulis sendiri dinamakan autobiografi, sedangkan jika ditulis oleh orang lain dinamakan biografi. Autobiografi tokoh ini sangat penting untuk dibaca karena didalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan atau moral untuk pembacanya.
Secara umum, autobiografi berisi diantaranya sebagai berikut:
- Asal-usul tokoh (kelahiran, daerah asal, dan asal keluarga);
- Pendidikan tokoh (formal dan nonformal);
- Narasi perjalanan kehidupan seseorang tokoh;
- Upaya keras seorang tokoh dalam mencapai tujuan hidup;
- Deskripsi kegiatan dan prestasi-prestasi tokoh yang fenomenal dan monumental;
- Ekspresi gagasan, perasaan, dan pandangan hidup tokoh;
- Hal-hal yang bisa diteladani dari tokoh tersebut.
Langkah-langkah mengarang narasi ekspositoris (autobiografi) diantaranya
sebagai berikut:
- Menceritakan tokoh yang akan disusun menjadi krangan narasi ekspositoris(autobiografi);
- Menentukan tujuan;
- Mengumpulkan bahan;
- Mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris;
Berikut
langkah-langkah membuat autobiografi:
- Buatlah garis besar dari cerita yang ingin anda tulis,
- Kemukakanlah pengalaman Anda dalam konteks pelajaran, contohnya : "Setelah menyaksikan bagaimana istriku dapat mengatasi penyakit kanker dan merawat dirinya, aku menyadari bahwa dia telah mengajarkanku bagaimana menghadapi kematian, dengan roh yang utuh."
- Buatlah gambaran saat Anda menulis. Buatlah kata-kata yang Anda tulis menjadi semacam potret,tutuplah mata Anda (jika memang membantu) dan bayangkan sebuah peristiwa masa lalu Anda, benar-benar memberikan imaji mental.
- Tulislah seolah-olah hidup Anda bergantung pada tulisan Anda.
- Dan ini yang paling penting, duduk dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang saya berikan dibawah sejujur mungkin, ungkapkan sedetil-detilnya, dan isi cerita Anda itu dengan bahasa dan kata-kata Anda sendiri. Gaya tulisan Anda tidak harus menyamai gaya penulisan Hemingway, dan Anda tidak perlu mengkhawatirkan tentang ejaan dan tata bahasa yang baik dan benar jika Anda tidak berkeinginan untuk mempublikasikannya secara komersil.
Ok, ini lah
pertanyaannya yaitu :
- Siapa Anda?
- Siapa asal-usul Anda?
- Dimana Anda dilahirkan?
- Apakah Anda bahagia pada masa kanak-kanak Anda?
- Dimana Anda sekolah?
- Siapa sahabat sejati anda?
- Bagaimana kehidupan Anda menuju dewasa?
- Apakah Anda memiliki cinta? kalau ada,dimana cinta itu?
- Bagaimana dengan anak-anak Anda?
- Apa mata pencaharian Anda?
- Apakah hidup benar-benar dimulai pada usia empat puluh,lima puluh, Enam puluh tahun?
- Apa yang terjadi di Dunia?
- Bagaimana perasaan Anda setelah tua?
Contoh
AutoBiografi
Nama : Habibi Malik
Pekerjaan : Mahasiswa
Moto :
”Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya”
Cita2 :
Pebisnis Sukses, Dosen/ Guru, Menteri Pendidikan
AUTO BIOGRAFI
‘’Sekali Tampil harus berhasil, Sekali melangkah pantang menyerah’’
Nama ku adalah Habibi Malik, nama yang indah yang
diberikan orang tuaku yang artinya kekasih yang Maha Merajai (Allah), Aku
terlahir dari keluarga yang sangat sederhana tanggal 15 Agustus 1994 di
Kalimantan Timur, namun dalam Akta Kelahiranku tertulis kelahiran Cianjur. Aku
anak terakhir dari enam bersaudara namun berbeda ibu, meskipun banyak saudara
tapi aku merasa hanya hidup dengan seorang ayah saja karena mereka tidak pernah
ada kabar.
Nama Ayahku Solihin Malik dan nama ibu kandungku
adalah Masitoh, namun mereka telah bercerai ketika usiaku baru 1 tahun 6
bulan.kondisi yang sangat menyedihkan karena aku tidak bisa merasakan kasih
sayang ibu yang telah melahirkanku seutuhnya.Sekarang aku tinggal bersama Ibu
tiriku, dia sangat baik sekali berbeda sekali dengan cerita orang yang aku
dengar tentang ibu tiri.
Sejak sekolah di Sekolah Dasar (SD), aku di didik
untuk mandiri karena keadaan keluargaku yang tidak mungkin untuk memanjakanku
seperti anak orang lain, seperti diberi uang jajan, diantar jemput sekolah dan
dibelikan mainan, sejak kecil aku tidak pernah merasakan itu. Aku belajar di
SDN Babakansari yang berjarak 2,5 KM dari tempat tinggalku di KP. Lemah Duhur
RT 05 RW 06 Desa Babakansari Kec. Sukaluyu Cianjur. Setiap hari aku berjalan
kaki untuk berangkat ke sekolah tersebut, dan selama ku bersekolah aku jadi
anak yang pendiam, hanya belajar dan belajar yang dilakukan. Namun semuanya
tidak sia-sia, selama aku bersekolah aku selalu menjadi yang ke satu disekolah.
Setelah lulus SD, aku melanjutkan sekolahku ke
tingkat yang lebih tinggi yaitu SMP, tepatnya aku bersekolah di MTs. Syariful
Anwar, karena beruntung pada waktu itu ada program pemerintah yang mengratiskan
sekolah sampai tingkat SMP, jadi aku masih bisa bersekolah meskipun dari
kalangan tidak mampu. Jarak dari rumah ke sekolah tersebut sekitar 5 KM dan aku selalu berjalan kaki setiap hari
untuk bersekolah, perjuangan yang cukup melelahkan untuk meraih cita-citaku
itu. Aku bercita-cita menjadi seorang Direktur di sebuah perusahaan dan menjadi
enterpreneur untuk membuat lapangan kerja dan menjadi manusia berguna bagi
semua orang, lebih tepatnya ingin seperti Chairul Tanjung. Chairul tanjung pernah
berkata: “Tidak
ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan. Tidak ada
keberhasilan tanpa Kerja Keras, Keuletan, Kegigihan, dan
Kedisiplinan.
Hal itu juga harus dibarengi dengan sikap Pantang
Menyerah dan Tidak Cepat Putus Asa. Semua cita-cita dan ambisi hanya bisa direngkuh
apabila kita mau terus belajar berbagai hal, di mana pun dan
kepada siapa pun”.
Chairul Tanjung (Page: 347)”. Kata-kata itu jadi motivasi bagiku untuk terus
belajar dan meraih cita-citaku dan manambah keyakinanku bahwa meskipun aku
terlahir dari keluarga yang sederhana tapi bisa buat mereka bangga dan bahagia.
Selama bersekolah aku belajar dengan rajin dan penuh semangat dan untuk pertama kalinya aku terjun ke dunia
orgnisasi OSIS di sekolah, dan diberi kesempatan untuk menjadi ketua OSIS pada waktu itu.
Tiga tahun berlalu, lulus dari MTs aku melanjutkan
sekolah ke SMK Nurul Islam jurusan Akuntansi. Sungguh perjuangan yang sangat
melelahkan ketika bersekolah disana, dari mulai masuk yang tidak punya biaya sedikitpun
dan ketika bersekolah banyak sekali biaya yang hatrus dikeluarkan, sedangkan
orangtuaku sudah tidak sanggup lagi untuk membiayaiku karena sudah tidak
memiliki apa-apa lagi. Maklumlah, sejak dari Sekolah Dasar sampai SMP, aku
bersekolah gratis karena ada program pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun.
Ketika aku bersekolah di sekolah tersebut semester pertama, aku sudah berniat
untuk keluar dan memutuskan untuk bekerja saja untuk membantu keluarga karena
faktor biaya. Namun niatku itu tidak dilaksanakan karena ada seorang guru yang
baik hati mau membantuku, dia tahu bahwa aku selalu menjadi nomor satu sejak
dari SD sampai SMP, namanya Rudi Permadi dan dia sudah kuanggap orangtuaku
sendiri. Dia berjanji jika aku berhasil menjadi Juara Umum di sekolah maka
biaya sekolahnya gratis, dan akhirnya selama tiga tahun bersekolah aku selau
dapat beasiswa karena sanggup mempertahankan prestasiku itu.
Setelah lulus aku mendapatkan beasiswa Bidikmisi
dari pemerintah dan bersekolah di Universitas Terbuka Negeri UPBJJ bogor Pokjar
Prima Bangsa Cianjur dan aku mengambil program studi Ilmu Komunikasi, dan aku
juga bekerja di PT. Bintang Ciremai Abadi sebagai Staff Admin. Semuanya seperti
mimpi bisa kuliah gratis dan bisa kerja pula membantu keluargaku, padahal aku terlahir
dari keluarga sangat sederhana tapi aku bisa meraih semuanya. ‘’ Man Jadda Wa jada’’ Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan
berhasil dan siapa yang yakin akan janji Tuhannya, maka kebahagiaan itu akan
mengahampirinya.
Cita-Cita dan Keyakinan
Semua orang mempunyai cita-cita termasuk aku,
meskipun terlahir dari keluarga sederhana tapi itu tidak menghalangiku untuk
meraih cita-citaku. Meskipun banyak sekali tantangan yang ku hadapi, tapi ada
sebuah keyakinan yang ada di diriku yang membuatku bertahan selama ini.
Meskipun dengan segala keterbatasan, hidup di bawah garis kemiskinan tidak
menghalangiku untuk meraih kesuksesan. ‘’ Aku yakin aku bisa” itu yang selalu
aku ucapkan, dan aku selalu terinspirasi oleh Chairul Tanjung si anak Singkong,
meskipun dia dari kampung dan dari keluarga tidak mampu seperti aku tapi dia
mampu meraih kesuksesan dan menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, bangsa,
negara dan membuat orang tuanya bangga dan bahagia. “Aku yakin aku
bisa seperti itu dan mampu meraih cita-citaku” itu keyakinan ku selama ini.
Peranan Orang Tua
Didalam
kehidupanku orang tua mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesanku,
mereka yang memberiku motivasi, merawatku selama ini, selalu ada buat aku dan
telah mendidiku menjadi anak yang mandiri, serta doa mereka yang selalu
mengiringiku hingga aku bisa seperti sekarang ini meskipun belum bisa buat
mereka bahagia dan bangga. Ayahku selalu bilang “ Orang miskin berhak kaya dan
orang miskin berhak bahagia”. Itu kata-kata yang selau aku ingat dan jadi
motivasi diri.
Langkah Meraih Cita-cita
Aku
terlahir dari keluarga yang memiliki ilmu agama, istilahnya Ustad kalau di
daerah tempat tinggalku dan kebetulan aku juga seorang santri, jadi langkah
pertama ku untuk meraih cita-citaku adalah berdoa dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Dan aku selalu belajar dengan penuh kesungguhan dan membangun
network yang baik yaitu mencari teman-teman yang baik dan mencari pengalaman
baru dengan aktip di organisasi-organisasi kemasyarakatan. “Man jadda wa jada”
siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil itu kata guruku. Meskipun
banyak tantangan yang harus dihadapi, aku harus tetap sokus pada mipi-mimpiku.
Semua langkahku untuk
meraih kesuksesan sedang dijalani, namun ada yang tidak kalah penting dalam
meraih cita-cita adalah fokus pada tujuan atau cita-cita kita.
Beberapa tujuanku dan
aku yakin bisa meraihnya, diantaranya :
- Lulus kuliah dan jadi sarjana
- Menjadi seorang Direktur Utama di Perusahaan (Pemilik)
- Memiliki rumah dan mobil pribadi
- Ingin menghajikan kedua orangtuaku
- Berguna bagi keluarga,masyarakat, bangsa,agama dan negara.
- Menikah dengan wanita solehah yang akan jadi bidadari surgaku nanti.
- Memiliki Yayasan Sosial dan Pendidikan
- Lulus Magister dan Doktor dengan Beasiswa
Aku mempunyai motto atau prinsip hidup “ Sekali tampil
harus berhasil, sekali melangkah pantang menyerah”. Aku sudah terlahir kedunia ini dengan segala kekurangnaku maka aku
harus berhasil menjadi manusia sejati yang berkualitas dan pantang untuk
menyerah dengan segala keadaanku ini, aku pasti bisa jadi apa yang aku
inginkan.