This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Monday, 27 January 2014

Hubungan Masyarakat

Konsep Dasar Humas

Menurut Grunig, humas adalah kegiatan manajemen komunikasi antara sebuah organisasi denganberbagai macam publiknya, dari pengertian tersebut maka konsep humas akan selalu berkaitan dengan konsep-konsep lainnya yaitu ;

1. Komunikasi
Pembahasan ke-humas-an merupakan bagian dari kajian ilmu komunikasi, karena semua kegiatan yang menjadi pokok dari humas adalah komunikasi, khususnya komunikasi organisasi.

2. Publik
Publik adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan atau kepedulian yang sama. Kepentingan publik terhadap organisasi bersifat khusus dan spesifik sehingga setiap organisasi bersifat khusus dan spesifik.

3. Manajemen
Menurut Cutlip, Center dan Brom bahwa dilihat dari fungsi manajemen, kegiatan kehumasan bertugas untuk mengevaluasi sikap dan opini publik, megidentifikasi serta menyesuaikan kebijakan-kebijakan organisasi dengan kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program-program humas agar organisasi dapat mencapai saling pengertian serta diterima keberadaanya oleh publik.

4. Organisasi
Don Barnes, menyatakan bahwa dalam organisasi humas berfungsi untuk memberikan saran pada pihak manajemen mengenai kebijakan dan kaitannya dengan publik, mengkoordinir kegiatan komunikasi organisasi, melakukan upaya-upaya untuk menjalin hubungan antara organisasi dan publik, dan mencari informasi mengenai opini publik terhadap organisasi.

Perkembangan konsep humas

Humas pada awalnya berkembang dari dunia hiburan dengan munculnya era press agentry. Pada masa ini para press agent menggunakan segala cara termasuk memanipulasi informasi asalkan pengguna jasa mereka menjadi terkenal. Era ini dikenal sebagai era dimana praktek humas dipakai secara negatif, sebuah era manipulatif. Komunikasi digunakan masih bersifat satu arah(one way communication).

Saat ini perkembangan humas menuju ke arah mutual understanding. Dimana pada era ini humas berupaya menjalin komunikasi dua arah yang seimbang antara sebuah organisasi dengan publiknya. Sehingga cara-cara yang digunakan memiliki etika untuk memperoleh dukungan dan kedudukan yang baik di tengah-tengah masyarakat. Komunikasi yang dijalan antara organisasi dan publik pada masa ini adalah two-way assymetrical model atau hubungan dua arah asimetris. Artinya, hubungan yang ada telah mengenal feedback dari publik ke organisasi, namun umpan balik tersebut hanya untuk keuntungan organisasi. Pada akhirnya, humas harus menjadi hubungan dua arah yang simetris (two-way symtrical model), yaitu hubungan yang terjalin dengan baik antara kedua belah pihak yang saling mempunyai umpan balik, sebagai keuntungan bersama-sama, baik organisasi maupun publik.

Opinion : Humas (Hubungan Masyarakat ) adalah Salah satu bagian inti dalam suatu organisasi. Karena, dengan adanya humas maka organisasi tersebut dapat di kembangkan dengan baik, lebih terorganisir, dan ada upaya untuk peningkatan citra sesuai dengan tujuan humas ( untuk membangun/ mengembangkan citra/image suatu organisasi) ,dan juga menjadi penghubung / mediator eksternal ataupun internal dalam organisasi itu sendiri.


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan praktik humas

Menurut Vercic, Grunic dan Grunic dalam Sriramesh (2004) perkembangan humas dipengaruhi oleh variabel lingkungan negara masing-masing yaitu ideologi,sistem ekonomi, budaya dan sistem media. Faktor-faktor tersebut terwakili dengan :

1. Demokratisasi kehidupan politik
Dalam negara yang menjadika demokrasi sebagai pilar utama maka suara rakyat menjadi dasar negara, kebebasan berpendapat, beropini dijamin oleh undang-undang. Hal ini sejalan dengan prinsip humas yang merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang seimbang antara organisasi dan publiknya. Komunikasi tersebut bisa berjalan dengan baik jika dilandasi keterbukaan, prinsip menghargai opini, atau pendapat yang berbeda.

2. Industrialisasi dan pasar bebas Industrialisasi
memunculkan pasar bebas, sehingga kompetisi yang terbuka menjadi strategi humas untuk memenangkan persaingan. Karena humas berperan penting untuk membangun citra lembaga bisnis, citra produk dan citra corporate.

3. Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan pesat teknologi komunikasi saat ini menjadikan teknik humas semakin berkembang pula. Jarak tidak lagi menjadi kendala sehingga informasi menjadi kebutuhan. Dengan kemajuan ini tentu sangat menunjang kegiatan humas.

4. Penerapan Good Governance
Pemerintahan yang bersih menciptakan iklim usaha yang sehat, iklim sehat menciptakan persaingan sehat. Sehingga mendorong munculnya berbagai teknik komunikasi untuk menunjang persaingan bisnis, teknik tersebut salah satunya adalah humas.


Kedudukan dan peran humas dalam organisasi

Organisasi merupakan sebuah kesatuan yang utuh dan kompleks. Didalamnya terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan. Antara elemen memerlukan interaksi agar organisasi sebagai sistem dapat mencapai tujuannya. Humas adalah salah satu aspek dari elemen organisasi untuk ikut serta membantu mengelola interaksi organisasi dengan komponen-komponennya.

Menurut Grunig dan Hun, sebuah sistem terdiri dari aspek-aspek; lingkungan (Enveronment), pembatas (Boundary), masukan (Input), keluaran (Output), proses (troughtput), dan umpan balik (feedback). Selain itu, bentuk sistem organisasi terbagi menjadi tertutup dan terbuka. Organisasi tertutup adalah sistem organisasi yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya, dalam artian semua elemen dan kebutuhan organsiasi dapat dipenuhi oleh internal organisasi. Sedangkan organisasi terbuka adalah sebaliknya, membutuhkan elemen dan interaksi dengan lingkungan luar.

Bagaimana keberadaan dan peran humas di dalam struktur organisasi ? ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan humas dalam struktur organisasi; (1) besar kecilnya organisasi, dan (2) kemauan pemimpinnya. Dalam organisasi Humas terdapat dua peran besar bagi humas, yaitu sebagai teknisi dan manajer. Sebagai manajer humas berperan sebagai :
1. Expert preciber (ahli atau penasehat manajemen)
Praktisi humas dianggap sebagai seorang ahli yang bisa memberi solusi bagi permasalahan humas sebuah organisasi dan manajemen.

2. Communications facilitator
Praktisi humas bertindak sebagai perantara, penghubung, penerjemah serta mediator, menjaga terwujudnya komunikasi dua arah antara organisasi dan publiknya.

3. Problem solving process facilitator
Humas dilibatkan dalam memecahkan masalah organisasi, meskipun peranannya masih dalam koridor komunikasi.

Sedangkan Dozier mengidentifikasi dua peran tingkat menengah, yaitu :

1. Media relations role. Tugas praktisi humas memastikan media selalu mendapat informasi dari organisasi apa saja yang dibutuhkan dan dikhawatirkan media.

2. Communication and laison role. Humas bertugas sebagai perwakilan dari organisai dalam kegiatan-kegiatan untuk menciptakan peluang berkomunikasi antara organisasi dan publiknya.



Teori komunikasi yang minimal harus diketahui oleh seorang humas :

1. Agenda setting
Teori ini berasumsi bahwa khalayak dianggap mudah diarahkan oleh komunikator dengan penekanan-penekanan pemberitaan yang dilakukan oleh media massa. Jika media memberikan tekanan (pemberitaan dsb) pada suatu pristiwa maka media akan mempengaruhi khalayak untuk menganggap peristiwa tersebut sebagai sebuah pristiwa penting.

2. Uses and Gratification
Teori ini beramsumsi bahwa khalayak dianggap lebih aktif sehingga dalam teori ini yang menjadi fokus adalah apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media. Pendekatan ini memberikan gambaran bahwa khalayak tidak dipandang sepenuhnya pasif, sehingga penggunaan media oleh khalayak dapat teridentifikasi dari motifnya. Seperti, apa yang mendorong individu membaca berita tertentu, atau hanya menonton acara tertentu, dan sebagainya.

3. Difusi – Inovasi
Adalah suatu pendekatan yang menjelaskan bagaimana suatu ide, gagasan, praktik atau penemuan baru disebarkan kemudian diterima oleh sasaran komunikasi. Dalam proses inovasi keputusan seseorang untuk mencari informasi yang dilakukan dalam beberapa langkah, yaitu : pengetahuan, pembentukan sikap, membuat keputusan, penggunaan, dan peneguhan atau penguatan keputusan.

Dalam proses difusi inovasi, saluran media berperan penting pada tahap pengetahuan, sedangkan saluran hubungan personal (antarpribadi) lebih efektif pada tahap pembentukan sikap (persuasi). Di bagian hubungan personal inilah humas dapat berperan menjadi agen untuk membentuk sikap khalayak. Praktik yang sering digunakan agen (humas) adalah dengan menggunakan pemimpin opini lokal, atau gate keeper (penjaga gerbang) informasi dari publik.

4. Disonansi Cognitive
Merupakan teori yang mempunyai pengertian ketidaksesuaian kognisi sebagai aspek sikap dengan perilaku yang terjadi pada diri seseorang. Dalam pengambilan keputusan, disonansi diprediksikan akan muncul karna alternatif pilihan yang mengakibatkan ia diterima atau ditolak. Semakin sulit sebuah keputusan semakin besar disonansi setelah keputusan diambil, demikian juga jika semakin penting sebuah kebijakan semakin besar pula disonansi yang diakibatkannya.

Teori tersebut dirumuskan bahwa ketika seseorang ditempatkan pada situasi dimana ia harus berprilaku di depan umum yang bertentangan dengan sikap pribadinya maka dia akan mengalami disonansi dari pengetahuan tentang fakta tersebut. Hal tersebut terjadi karena ada reward dan punishment atau karena tekanan kelompok untuk menyesuaikan norma yang disepakati.

Pendekatan tersebut diatas dapat digunakan seorang humas untuk menganalisa dirinya, media dan publik dalam membuat agenda dan program humas yang terarah dan efektif. Karena perlakuan terhadap publik memerlukan pengetahuan yang menyeluruh mengenai semua pihak yang terkait. Sehingga humas dapat menentukan langkah-langkah tepat dalam proses komunikasi yang sedang dan akan dibangunnya.

Opini 4 : Contoh dari teori_teori komunikasi tersebut diantaranya :
1. Agenda setting
 Dalam hal ini media secara efektif menginformasikan peristiwa tertentu kepada khalayak dengan liputan berita yang diulang-ulang,untuk mengangkat pentingnya sebuah isu dalam benak khalayak.
Contoh kasus : Kasus money laundring oknum pegawai pajak bernama Gayus Halomoan Tambunan yang  memiliki uang sebesar Rp 25 miliar dalam rekening pribadinya. Hal tersebut sangat mencuri perhatian karena Gayus Tambunan hanyalah seorang PNS golongan IIIA yang mempunyai gaji berkisar antara 1,6-1,9 juta rupiah saja.

2. Uses and Gratification
Contoh : Khalayak/penonton dianggap aktif dalam menentukan tayangan mana yang mereka kira akan dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan.
misal : Ani sangat menyukai acara berita di televisi karena menurutnya dengan tayangan tersebut akan memberikan banyak pengetahuan. sedangkan Ana lebih memilih untuk melihat acara yang dapat menghibur dirinya sepertiacara komedi, menurutnya pengetahuan dapat ia dapatkan dengan membaca buku, dll.

3. Difusi – Inovasi
Contoh : Online store/toko online pada suatu media yaitu website yang bisa diakses melalui internet untuk memudahkan konsumen membeli suatu produk melalui internet (toko online). Namun tidak semua inovasi dapat diterima, contohnya masih banyak konsumen yang tidak mau menggunakan toko online untuk berbelanja dikarenakan takut adanya penipuan, dll. jadi, tidak semua dampak dari difusi/inovasi dapat diterima oleh masyarakat.

4. Disonansi Cognitive
Contoh : Seseorang yang bekerja sebagai Intel , dia akan menemui bahkan melakukan beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan hati nurani nya atau dengan adat & keyakinannya. hal itu akan menimbulkan disonansi dan efeknya akan mempengaruhi psikologi karena mau-tidak mau mereka harus melakukan  beberapa hal tsb dan harus profesional karena merupakan tugas/konsekuensi dari profesi yang sudah ia pilih.


Dalam bekerja seorang humas mempunyai proses tahapan kerja yang idealnya harus dijalani. Tahapan demi tahapan mempengaruhi keputusan humas dalam mengambil tindakan. Dengan fungsi manajerial yang ada, humas dapat dengan tepat membaca kebutuhan organisasi. Humas yang baik tidak sembarangan dalam mengambil program, diperlukan analisa, perencanaan, tindakan tepat, dan dievaluasi dari semua program yang telah dilakukan. Fungsi manajemen tersebut mengindikasikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi humas yang baik. Sebab, tanggung jawab humas adalah “menggambarkan” citra organisasi; dirinya adalah representasi yang diwakilinya.

Oleh karena itu humas harus mampu :

1. Melakukan penelitian

Beberapa jenis penelitian yang dapat dilakukan humas : enviromental monitoring, publik relations audit, communications audit, dan social audit. Penelitian-penelitian tersebut dapat dilakukan dengan teknik formal dan informal.

2. Melakukan Perencanaan dan pemrograman

Setelah humas memperoleh gambaran dari penelitian yang dilakukan, selanjutnya membuat perencanaan dan program kerja. Unsur perencanaan meliputi : merumuskan masalah,menentukan sasaran dan tujuan, membuat jadwal dan menentukan kebutuhan anggaran sebagai konsekuensi program.

3. Pelaksanaan rencana dan program

Puncak dari kerja humas adalah realisasi program dan rencana. Dalam pelaksanaan program, humas harus dapat menentukan strategi tindakan yang akan digunakan, selain itu humas juga harus memperhitungkan strategi komunikasi yang akan diterapkan. Kedua strategi menjadi “senjata” humas dalam realisasi program. Sehingga dapat dikatakan sukses dan tidaknya rencana dan program yang telah tersusun ditentukan oleh keahlian humas dalam membuat strategi dalam bertindak dan berkomunikasi.

4. Pelaksanaan rencana dan program
Terkadang ada yang beranggapan ketika sebuah program telah selesai dilaksanakan, evaluasi menjadi tidak penting. Pun ada yang menilai bahwa suksesnya sebuah kegiatan adalah pesan telah disampaiakn kepada audiens, atau ukuran sukses banyaknya audiens. Kedua hal itu hanya sebagian kecil dari indikator baiknya pelaksanaan program, karena indikator yang sebenarnya adalah tergantung dari tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Evaluasi juga menjadi penting sebagai gambaran untuk pelaksanaan program berikutnya, sehingga dari waktu ke waktu pelaksanaan menjadi semakin baik.



Humas dapat dipraktekkan di semua type, bentuk dan sistem organisasi. Peran dan kedudukan humas tergantung bagaimana kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.

Secara garis besar humas dapat diaplikasikan pada :
1. Organisasi politik, diantaranya adalah pemerintahan dan partai politik.Di dalam pemerintahan humas menjadi penting karena harus ”berada di depan” ketika memberikan informasi kebijakan dan meminta dukungan dari masyarakat. Sedang dalam partai politik humas diharapkan dapat membantu partai politik dalam kegiatan pencitraan politik khususnya kampanye.

2. Organisasi bisnis atau profit.Publik organiasasi bisnis saat ini semakin cerdas, baik publik internal maupun eksternal. Sehingga perusahaan bisnis lebih banyak lagi membutuhkan tenaga humas untuk berkomunikasi dengan publiknya.

3. Organisasi sosial, seperti asosiasi profesi, LSM, keagamaan, pendidikan dan sebagainya.Di negara kita dewasa ini peran humas sangat penting. Seiring dengan era reformasi dimana informasi dibuka seluas-luasnya. Sehingga masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang benar dan transparan. Di posisi inilah peran humas dibutuhkan; untuk menjembatani keinginan publik dan kepentingan organisasi. Di salah satu pihak yang mengiginkan keterbukaan dan kejujuran yang lainnya menginginkan keuntungan dan dukungan.



Contoh kegiatan kehumasan yang diaplikasikan dalam : Organisasi Politik,Organiasi Bisnis, dan Organisasi Sosialdiantaranya :

a.       Organisasi Politik:

Kegiatan kampanye kandidat politik maupun partai politik itu sendiri yang dilakukan oleh humas komunikasi politik, atau sering dikenal dengan Tim Sukses

1.       Kegiatan untuk mensosialisasi dan menciptakan image atau pencitraan positif bagi kandidat politik melalui:
·         Penayangan di televisi dalam acara, event atau iklan promosi.
Contoh: penayangan promosi Andi Malarangeng di salah satu stasiun televisi

·         Membuat/menerbitkan buku biografi sang kandidat tersebut.
Contoh: buku biografi Soekarno

·         Pemberitaan di media cetak
Contoh: pemberitaan di surat kabar, majalah, poster, dsb

2.       Kegiatan sosialisasi visi dan misi partai melalui website (situs internet)
Contoh: www.f-pks.or.id , www.ppp.or.id , www.golkar.or.id , dsb

3.       Membangun hubungan dengan masyarakat atau calon pemilih secara langsung melalui kegiatan sosial
Contoh: kegiatan bakti sosial peduli Aceh, bencana alam Padang oleh Partai Keadilan Sosial, atau partai-partai lainnya.

4.       Berkomunikasi dan membentuk forum diskusi melalui jejaring sosial seperti facebook, twiter dan sebagainya, serta melakukan survey dan polling untuk mengetahui keinginan dan kepedulian para pendukung atau calon pemilih.

b.      Organisasi Bisnis                                         

1.       Kegiatan sosialisasi produk & jasa perusahaan kepada  masyarakat (prospek pelanggan).
Contoh: pemasangan iklan,  konperensi pers, pameran, dll

2.       Memelihara pencitraan yang baik (image) perusahaan di mata masyarakat/konsumen.
Contoh: memberikan santunan, bea siswa, dll.

3.       Kegiatan kepedulian dan pertanggungjawaban terhadap dampak lingkungan hidup atau pencemaran limbah dan polusi akibat proses produksi perusahaan
Contoh: melakukan analisis dampak lingkungan (Amdal) secara kontinyu.

4.       Menjembatani kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat sekitar supaya tidak terjadi konflik yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

o   Contoh: melakukan lobbying dengan wakil masyarakat setempat sehingga dapat dicapai suatu kesepakatan yang tidak akan merugikan salah satu pihak.

5.       Membina hubungan baik secara internal maupun eksternal dengan pelanggan dan masyarakat.
Contoh: kegiatan kebersamaan sesama karyawan dan managemen utnuk menciptakan etos kerja yang lebih baik; pelayanan purna jual yang memuaskan; proses produksi dan kegiatan perusahaan memperhatikan / peduli terhadap kesehatan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

6.       Penyampaian laporan tahunan (annual reports) dan segala kegiatan perusahaan selama setahun kepada stakeholder serta menjelaskan asumsi dan achievement yang terjadi kepada shareholder.
Contoh: melakukan public expose, annual general meeting, dsb

c.       Organisasi Sosial

Organisasi sosial adalah organisasi yang bertujuan tidak mencari keuntungan, seperti organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, dsb.

1.       Kegiatan pembinaan rohani kepada masyarkat untuk membentu perilaku (akhlak) yang baik sehingga dapat menciptakan suasana kondusif dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara.
o   Contoh: kegiatan siraman rohani melalui media electronic (televise/radio), kegiatan pengajian dikomunitas sosial

2.       Sosialisasi kegiatan dan peran aktif lembaga swadaya masyarakat dalam memberikan konstribusi pemberdayaan ekonomi dan sosial kemasyarakatan
o   Contoh: bimbingan dan penyuluhan cara hidup sehat, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dsb.

MAKALAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION

MAKALAH PERKEMBANGAN PUBLIC RELATION | HUMAS

Public Relation

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Makalah Perkembangan Public Relation di Indonesia”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Public Relations di Universitas Negeri Makassar.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Cianjur, Mei 2013


Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A. Asal Mula Istilah Humas
B. Perkembangan Humas di Dunia
C. Perkembangan Humas di Indonesia
D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga

BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan masyarakat (Humas) atau dikenal dengan istilah Public Relation (PR) merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi baik perusahaan profit maupun non profit dengan publiknya. Dalam hal ini masyarakat merupakan sasaran utama humas karena memiliki penanan menentukan kelangsungan hidup sebuah lembaga.

Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti dan fungsi:
1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif.
2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak.
3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Humas dalam perananannya juga berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik. Humas pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik.

Penjelasan di atas menunjukkan Humas memiliki peranan yang penting dalam upaya mengintegrasikan lembaga kepada publiknya dengan mengemas citra positif lembaga. Hal ini dilakukan agar citra positif lembaga tetap terjaga di mata publik.

Humas memiliki empat unsur falsafah (Rumanti, 2002) yang menjadi pedoman kerja di lembaga publik. Empat falsafah itu antara lain:
1. Humas sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah.
2. Humas ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan.
3. Humas dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan.
4. Misi Humas yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik.

Kegiatan Humas dapat digambarkan ke dalam dua hal :
1) Sebagai profesi yang memiliki sasaran kerja berupa publik internal dan publik eksternal. Publik internal adalah orang-orang yang terintegrasi atau tercakup dalam organisasi; seluruh pegawai mulai dari staff hingga jendral manager. Sementara publik eksternal ialah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya; terutama pada publik, kantor penyiaran, pemerintah, berbagai macam perusahaan, biro iklan, dan LSM.

2) Kegiatan Humas adalah komunikasi dua arah (reciprocal two ways traffic communications). Artinya, dalam penyampaian informasi Humas diharapkan menghasilkan umpan balik (feedback), sehingga dapat menjadi bahan evaluasi lembaga agar menjadi lebih baik.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam penyusunan makalah ini ialah bagaimana perkembangan Humas di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra positif lembaga.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Humas di Indonesia.
2. Untuk mengetahui peranan Humas terhadap sebuah lembaga.

D. Manfaat penulisan
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi tentang perkembangan kehumasan di Indonesia dalam peranannya sebagai pembentuk citra positif lembaga.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Mula Istilah Humas
Humas dalam Webster’s New World Dictionarydiartikan sebagai hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas (penyiaran media) khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (lembaga).

Humas juga diterjemahkan sebagai profesi yang memiliki fungsi manajemen untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News). Sementara dalam (Moore, 2004: 6), Humas diartikan sebagai filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik.

Humas mempunyai dua pengertian. Pertama, Humas sebagai teknik komunikasi (technique of communication) dan kedua, Humas sebagai metode komunikasi (method of communication) (Abdurrahman, 1993: 10). Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.

Secara umum konsep Humas sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2).

B. Perkembangan Humas di Dunia
Humas muncul sebagai akibat dari adanya upaya menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat pada tahun 1906. Upaya ini berbuah sukses hingga kemudian merujuk pada kinerja yang disebut public relation. Ivy Ledbetter Lee adalah pelopornya waktu itu. Atas upayanya tersebut, ia kini diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Perkembangan Humas juga tak lepas dari keberadaan manusia yang tak lepas dari proses komunikasi dan proses transformasi informasi. Manusia dalam hal ini membutuhkan informasi dalam upaya mengintegrasikan kehidupan dalam masyarakat.

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Gambaran kronologis PR di dunia :
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja.
1979-1990 : Profesional / internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang :
a) Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b) Membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c) saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global / informasi

C. Perkembangan Humas di Indonesia
Sejarah perkembangan Humas di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Saat itu berdiri organisasi Humas pertama kali di perusahaan perminyakan negara (Pertamina). Adanya divisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) Pertamina ini sangat penting dalam upaya menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.

Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode sebagai berikut :
1. Periode 1 (Tahun 1962)
Secara resmi pembentukan Humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Perdana Menteri Juanda, yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi Humas. Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.

2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971)
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.

Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen. Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Kerjasama antara Humas departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.

3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993)
Periode ini ditandai dengan munculnya Humaskalangan profesional pada lembaga swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
a) Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah. Seperti wardiman Djojonegoro (mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode Etik Kehumasan Indonesia (KEK). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International Public Relations Association (IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).

b) Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI). Tujuannya adalah sebuah wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan – perusahaaan public relations yang independen (konsultan jasa kehumasan).

4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang)
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:
a) Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang (H-3). Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia).

b) Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat HUMAS (Public Relations Officer), baik bank pemerintah (HIMBARA), swasta (PERBANAS), dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.

c) Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go public) di Pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga Corporate Secretary.

d) Berdirinya PRSI (Pulic Relations Society of Indonesia) pada tanggal 11 november 2003 di Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional.

PRSI atau Masyarakat PR Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan, seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun internasional.

Wakil Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), Halim Mahfudz, mengatakan Perusahaan yang bergerak di bidang pubilc relations (PR) di Indonesia kini berkembang pesat, seiring bakal terjadinya perekonomian bebas pada tahun 2010. Saat ini ada sekitar 50-60 perusahaan PR yang dikelola oleh pengusaha Indonesia maupun asing yang berani mempublikasikan diri. Selain itu, diprediksi ada puluhan perusahaan PR yang belum berani memunculkan diri.

D. Humas Sebagai Pembentuk Citra Positif Lembaga
Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.

Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga public, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan.

Pada konteks ini, praktisi humas harus bisa membentuk nilai, pemahaman, sikap, hingga perilaku publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, PR dituntut mampu menjadikan public memahami suatu pesan yang dikemas, demi menjaga reputasi atau citra positif lembaga. yang diwakilinya.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti dan fungsi:
1) Memberi informasi kepada masyarakat secara persuasif.
2) Mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak.
3) Sebagai usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan Humas di Indonesia dalam 4 periode :
1. Periode 1 (Tahun 1962)
2. Periode 2 (Tahun 1967 – 1971)
3. Periode 3 (Tahun 1972 – 1993)
4. Periode 4 (Tahun 1995 – Sekarang)

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.

Wednesday, 22 January 2014

Asas-asas Manajemen

1.1  Pengertian dan Pentingnya Manajemen
1. 1.1   Pengertian
             Manajemen berasal dari kata to manage à mengatur
Karena manajemen diartikan mengatur maka timbul beberapa pertanyaan What, Why, Who, Where dan How ?

1. Apa yang harus diatur ?
  • Pria dan Wzanita
    Bahan-bahan
    Mesin
    Metode-metode
    Uang
    Pasar
     
    Men
  • Money
  • Methods
  • Materials
  • Machines
  • Market
2. Kenapa harus diatur ? 
3. Siapa yang mengatur ?
4. Bagaimana mengaturnya ?
5. Dimana harus diatur ?


Definisi manajemen dari para ahli :
1.        Menurut G.R Terry
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

2.        Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian.

3.        Menurut Drs.H.Malayu S.P Hasibuan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien unutk mencapai suatu tujuan tertentu.


1.1.2   Mengapa manajemen itu penting
Pada dasarnya manusia mempunyai keterbatasan fisik, pengetahuan, waktu, perhatian dan lain sebaganya sehingga untuk memenuhi kebutuhan manusia memelukan pembagian pekerjaan, tugas dan tanggungjawab sehingga terbentuklah kerjasama dalam suatu organisasi supaya pekerjaan berat dan sulit terselesaikan dengan baik untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
Pada dasarnya manajemen itu penting karena:
a.         Pekerjaan berat akan menjdi ringan karena dlm manajemen ada  pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab.
b.        Jika manajemen di terapkan dengan baik maka perusahaan akan berhasil
c.         Meningkatkan daya guna dan hasil guna dan dapat mengoptimalkan semua potensi yang ada
d.        Mengurangi pemborosan-pemborosan
e.         Untuk kemajuan dan pertumbuhan perusahaan/organisasi
f.         Tercapainya tujuan secara teratur
g.        Merupakan pedoman pemikiran dan tindakan

1.2   Filsafat Dan Asas-Asas Manajemen
Filsafat Manajemen adalah kerjasama saling menguntungkan, bekerja efektif dan metode kerja yang terbaik untuk mencapai hasil yang optimal.
Manfaat Filsafat Manajemen
1.        Memberikan suatu dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer
2.        Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manajer dalam proses manajemen untuk mencapai tujuan
3.        Memberikan dasar dan pedoman berfikir efektif bagi manajer
4.        Dapat dipergunakan untuk mendapatkan sokongan dan partisipasi para bawahan, jika mereka mengetahui peranan manajer dan mengerti tindakan-tindakannya, asalkan mereka telah menghayati filasafat manajemen
5.        Memberikan pedoman arah pemecahan yang terbaik terhadap masalah-masalah yang dihadapi manajer
6.        Menjadi pedoman dasar dan kepercayaan bagi manajer dalam melakukan wewenang kepemimpinannya.

1.3  Asas-Asas Manajemen  
Asas-Asas Manajemen menurut Henry Fayol :
a.        Division of Work (pembagian kerja)
b.        Authority and Responsibility (wewenang dan tanggungjawab)
c.         Discipline
d.        Unity of Command (kesatuan perintah)
e.         Unity of Direction (kesatuan tindakan)
f.          Subordinaioan of Individual  Interest into General Interest (mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentinga pribadi)
g.        Renumeration of Personal
h.        Centaliation
i.          Scalar of Chain (Hierarchy)
j.          Order
k.         Equity
l.          Initiative
m.      Esprit de Corp (Kesatuan)
n.        Stability of Turn-ver of Personnel (Kestabilan Jabatan Karyawan)

1.3   Ilmu dan Seni Manajemen
Perbedaan Ilmu (Science) dan Seni (Art)
Ilmu
Seni
Berkembang secara teoritis
Berkembang secara praktis
Membuktikan
Merasa
Meramalkan
Menerka
Memberikan Definisi
Menguraikan/Mengajarkan
Memberikan Kepastian Ukuran
Memberikan Pendapat

1.4   Sifat-Sifat Yang membantu Kita Untuk Mengerti Ilmu   Manajemen
1.        Manajemen mempunyai tujuan
2.        Manajemen menyebabkan terjadinya hal-hal tertentu
3.        Manajemen merupakan suatu aktivitas, jadi bukanlah berarti seseorang atau sekelompok orang
4.        Manajemen dilaksanakan melalu
i, dengan dan melalui usaha-usaha pihak lain.
5.        Manajemen biasanya berkaitan dengan usaha-usaha sesuatu kelompok
6.        Manajemen bersifat abstrak
7.        Manajemen dibantu oleh komputer; bukanlah diganti olehnya
8.        Manajemen merupakan alat yang luar biasa untuk mempengaruhi kehidupan manusia.