This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Thursday, 6 February 2014

Contoh Karya Ilmiah Universitas Terbuka

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERMAINAN PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS V SDN 1 SRITEJOKENCONO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Karya Tulis ini Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah


 
OLEH

                   NAMA         :    HABIBI MALIK
                   NIM             :    017543139








POKJAR PRIMA BANGSA CIANJUR
UPBJJ BOGOR
UNIVERSITAS TERBUKA

                                                                             2013 






===============================================================================================

LEMBAR PENGESAHAN


Judul   :    Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Permainan Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Sritejokencono Tahun Pelajaran 2013/2014



Mengetahui,
Tutor Mata Kuliah                                              Ketua Kelompok Belajar
Teknik Menulis Karya Ilmiah                             Kecamatan Kotagajah




Drs. Hi. SUKIRMAN, S.Pd.M.Pd.                   Hj. SAENAH ASTRIANI, M.Pd.
NIP. 195302031981031002                               NIP. 195312171975112002
===================================================================


KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNyalah maka penulis dapat menyusun karya ilmiah dengan judul : “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Permainan Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Sritejokencono Tahun Pelajaran 2012/2013” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
            Penulisan karya ilmiah ini disusun sebagai tugas mandiri pada mata kuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian proposal ini.
            Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penulisan karya ilmiah yang lebih baik dan sempurna. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.




Kotagajah, 06 Oktober 2013
Penulis


HABIBI MALIK
NIM 017543139

===================================================================


ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PERMAINAN PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS V SDN 1 SRITEJOKENCONO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

OLEH :

NAMA       :    HABIBI MALIK
NIM             :   017543139


Siswa SD pada umumnya menganggap mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang tergolong sulit dimengerti dan dipahami. Akibatnya siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran IPA, akibatnya nilai IPA siswa  yang diperolehnya tidak mencapai optimal.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inguriy) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterlibatan dan aktifitas  yang  besar dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang diproleh siswa.
Metode pembelajaran permainan dalam pendidikan IPA di SDN 1 Sritejokencono sangat tepat untuk diterapkan untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa.
Pada penelitian menggunakan dua tabel pengambilan data, yaitu data kualitatif dan kuantitatif yang kemudian dibandingkan total hasilnya sebelum dan sesudah menggunakan metode permainan pada pembelajaran IPA di SD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil dan minat belajar siswa dengan menggunkan metode permainan.


Kata Kunci : Prestasi belajar, metode permainan, mata pelajaran IPA


===================================================================


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i           
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
ABSTRAK............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................
I.          PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.     Batasan Masalah...................................................................................... 2
D.    Tujuan Penelitian..................................................................................... 2
E.     Hipotesa................................................................................................... 2

II.       KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 4

III.    METODOLOGI PENELITIAN
A.       Desai Penelitian..................................................................................... 9
B.       Pelaksanaan Tindakan .......................................................................... 10
C.       Observasi.............................................................................................. 10

IV.    HASIL PEMBAHASAN ............................................................................... 13

V.       KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan............................................................................................................. 16
B.     Saran ...................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17



==================================================================


BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Siswa SD pada umumnya menganggap mata pelajaran IPA merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang tergolong sulit dimengerti dan dipahami. Siswa kurang berminat untuk mengikuti pelajaran IPA, akibatnya nilai IPA siswa  yang diperolehnya tidak mencapai optimal.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktik untuk mengembangkan kompetensi, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta–fakta, konsep–konsep,dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan. Pemahaman pengetahuan alam melalui kegiatan belajar mengajar di SD dapat dijadikan landasan Ilmu Pengetahuan Alam pada pendidikan selanjutnya.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inguriy) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterlibatan dan aktifitas  yang  besar dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang diproleh siswa.

Oleh karena itu metode pembelajaran permainan dalam pendidikan IPA di SDN 1 Sritejokencono sangat tepat untuk diterapkan untuk meningkatkan hasil dan minat belajar siswa.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pendahuluan, disusun permasalahan sebagai berikut:
  1. Apakah penggunaan metode permainan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA ?
  2. Apakah ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA jika menggunakan metode permainan?

C.    TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah:
  1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui metode permainan di kelas V SDN 1 Sritejokencono.
  2. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode permainan dalam pembelajaran IPA.

D.    HIPOTESIS
Dari hasil penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat
Bagi siswa:
-          Meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar siswa.
-          Meningkatkan minat belajar siswa dalam proses KBM.
-          Siswa lebih bergairah dalam belajar dan tidak membosankan.
-          Membantu meningkatkan prestasi belajar siswa.
-          Membantu siswa mengembangkan keterampilan mencatat yang baik.
-          Memberikan keterampilan bagi siswa untuk mencari informasi sendiri.
-          Dapat mengembangkan disiplin dan tanggung jawab.

Bagi guru:
Dapat membantu memperbaiki pembelajaran siswa secara profesional, serta memungkinkan secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

Bagi sekolah:
Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi guru, telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.
==================================================================
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar
Menurut Purwanto (1986:85) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

Menurut Hamalik (1982:82) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perbuatan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara dan bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Menurut Margon (1978) belajar dapat diartikan sebagai hasil akhir dari latihan berupa perubahan tingkah laku yang relatif mantap dan merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup lama. Dari pendapat Purwanto dan Margon di atas terlihat adanya suatu persamaan yang mendasar bahwa belajar adalah proses perubahan.

B. Pengertian Hasil Belajar
Haward Kingsley (1970:75) membagi tiga macam hasil belajar yakni:
1)      Keterampilan dan kebiasaan
2)      Pengetahuan dan keterampilan
3)      Sikap dan cita-cita
Dalam rangkaian kegiatan belajar yang mempunyai ciri-ciri tertentu, Oemar Hamalik (1982:430) mengemukakan bahwa ciri-ciri belajar adalah sebagai berikut
1.      Proses belajar ialah mengalami, berbuat, mereaksi dan melampaui.
2.      Proses belajar itu melalui bermacam-macam pengalaman dan mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
3.      Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.
4.      Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi pembawaan dan lingkungan.
5.      Proses belajar dan hasil belajar secara material dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual.
6.      Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan sebagai peserta didik.
7.      Proses belajar yang terbaik adalah apabila mengetahui status dan kemajuannya.
8.      Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dan berbagai prosedur.
9.      Hasil-hasil belajar secara fungsional bertali satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
10.  Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan.

Hasil belajar adalah bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan merupakan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajar. Ketercapaian suatu tujuan pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur melalui tes.
Hasil belajar adalah suatu indeks yang dapat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar ( Surachman, 1989) dan menurut Sujana (1995) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Hasil belajar merupakan tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu tertentu.Mulyono (1986) yang dikutip oleh Winkel (1999) mengemukakan bahwa :
Hasil Belajar adalah kemampuan yang diproleh anak setelah melalui kegiatan belajar, belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari sseorang yang berusaha untuk memperoleh bentuk perubahan perilaku yang relative mantap.
Berdasarkan pendapat Mulyono dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan yang dialami seseorang setelah mengikuti kegiatan belajar.Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa, diperlukan tes yang akan dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai tertentu. Selain pembelajaran bukan hanya dilihat dari hasil belajar siswa saja tetapi dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada siswa. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan pernah dialami sebelumnya.

C. Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Sardiman (2001 : 93 ) mengemukakan bahwa : Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.

Aktivitas siswa tidak hanya cukup mendengarkan dan mencatat seperti lazimnya terdapat di sekolah – sekolah tradisional. Dalam prosesbelajaran, guru perlu membangkitkan aktivitas siswa dalam berfikir dan berbuat. Slameto (1995 : 36) menyatakan :
Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda : seperti siswa akan mengajukan pertanyaan, menyatakan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru.

Diedrich yang dikutip oleh Sardiman ( 2001:95 ) membuat suatu daftar yang berisi macam – macam kegiatan siswa, antara lain dapat digolongkan sebagai berikut : (1) Visual activities, (2) Oral Activities, (3) Listening avtivities, (4) Writing activities, (5) Drawing activities, (6) Motor activities. Bila siswa menjadi partisipan yang aktif, maka siswa akan memiliki pemahaman yang lebih baik. Pada kegiatan pembelajaran, perhatian siswa merupakan kesadaran yang menyertai aktivitas siswa. Hamalik (1994:74) berpendapat :
Kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa yaitu siswa memperoleh pengalaman langsung, memupuk kerja sama, disiplin belajar, kemampuan berfikir kritis, dan suasana pembelajaran di kelas mennjadi hidup dan dinamis.

Siswa dikatakan aktif belajar jika dalam belajarnya mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan belajarnya, memberikan tanggapan terhadap suatu peristiwa yang terdiri, dan mengalami atau turut merasakan sesuatu dalam proses belajarnya.untuk itu aktivitas siswa dalam pembelajaran perlu diperhatikan. Beberapa aktivitas siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran dimana siswa tidak terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran (off task) seperti (1) berbicara yang tidak sesuai dengan pembelajaran, (2) tidak mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, (3) mengerjakan tugas lain. (4) mengganggu teman kelompok, (5) mencari perhatian. (Hopkins, 1993 :105).

Menurut pendapat WS.Winkel (1983:48) menyatakan bahwa aktivitas belajar ata kegiatan belajar adalah : Segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan belajar yaitu hasil belajar yang dicapai.

Menurut Abdurrahman (2006:34) menyatakan bahwa aktivitas belajar adalah : Seluruh kegiatan siswa baik kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani yang mendukung keberhasilan belajar.

Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh siswa, diharapkan siswa akan semakin memahami dan menguasai pelajaran yang disampaikan guru. Salah satu pembelajaran menggunakan alat peraga Seqip IPA adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
==================================================================


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.      Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian karya ilmiah. Subjek penelitian adalah siswa kelas V pada SDN 1 Sritejokencono pada pembelajaran dikelompokkan menjadi 5 kelompok terdiri dari 4 siswa sebagai anggotanya dengan jumlah siswa pada satu kelas terdiri dari 20 siswa.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester gasal pada siswa kelas V di SDN 1 Sritejokencono tahun 2013/2014. Karakteristik yang diperhatikan adalah sebagai berikut :
1)      Hasil belajar relatif rendah
2)      Aktivitas siswa kurang

3. Langkah-Langkah Tindakan
A. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah
a.       Membuat skenario pembelajaran
b.      Membuat rencana pembelajaran

B. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengelola proses belajar melalui metode permainan.

  1. Observasi lembar kerja teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang.
  2. Melakukan pemantauan RPP untuk melihat bagaimana aktivitas siswa ketika seluruh proses tindakan dilakukan.
  3. Melakukan evaluasi atau tes hasil belajar setelah melakukan metode permainan.
C. Observasi
Dilaksanakan terhadap pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi dan hasil belajar.

4. Instrumen
Dalam mengadakan pengamatan dan wawancara, digunakan beberapa perlengkapan yaitu:
1)      Mengunakan lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa, minat belajar siswa serta guru dalam prose pembelajaran.
2)      Menggunakan lembar tes formatif untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
3)      Tes yang berfungsi sebagai indikator untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran.

Tabel 1. Jenis data dan metode pengumpulan data

No
Jenis Data
Metode
1
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran
Lembar observasi
2
Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran
Lembar observasi
3
Hasil belajar siswa
Tes akhir

5. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik kualitatif deskriptif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  1. Pengelompokan data pendahuluan
  2. Pengelompokan data akhir
  3. Interpretasi
  4. Tindakan lanjut

Data Kuantitatif
Tabel 2. Data hasil belajar

No
Nama Siswa
Nilai
Peningkatan
Tes Awal
Tes Akhir

1




2




3





Keterangan:
            Nilai                = jumlah jawaban yang benar
            Peningkatan    = nilai tes akhir – nilai tes awal



Data Kualitatif

Tabel 3. Data untuk melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Keterangan
1
2
3
4
5
1








2








3









Keterangan :

  1. Aktif dalam diskusi
  2. Mengeluarkan pendapat
  3. Bekerja sama
  4. Membuat catatan
  5. Bertanya
===================================================================


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL
Dari hasil pelaksanaan penelitian ini penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
Data Kuantitatif
Tabel 4. Data hasil belajar

No
Nama Siswa
Nilai
Peningkatan
Tes 1
Tes 2
1
Adi Saputra
55
60
5
2
Ainun Markhamah
60
70
10
3
Anggik Hartian
65
70
5
4
Anggit Ardiyanto
65
70
5
5
Doni Anggara
55
60
5
6
Echya Munica
60
65
5
7
Kholifatul Musholla
60
70
10
8
Leni Nofita Sari
75
75
0
9
Leny Tiana
75
85
10
10
Mella Septiana
65
70
5
11
Mia Wahyu Pertiwi
60
65
5
12
Nanang Arbi P
60
65
5
13
Nanang Ardiansyah
75
80
5
14
Nur Usai P
65
75
10
15
Pixka Yuliyanti
60
70
10
16
Rahmat Adi
70
80
10
17
Riyan Yuda
70
80
10
18
Roni Prastiyo
65
70
5
19
Serly Masahul
60
65
5
20
Tin Yuniawati
60
65
5
Jumlah
1.280
1.410
130

Keterangan:
Nilai                                 =     jumlah jawaban yang benar
Peningkatan                     =     nilai tes akhir – nilai tes awal
Nilai Tes 1                       =     nilai yang didapat sebelum tanpa menggunakan metode permainan
Nilai Tes 2                       =     nilai yang didapat menggunakan metode permainan


Data Kualitatif
Tabel 5a. Data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebelum menggunakan metode permainan

No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Adi Saputra


Ö


1

2
Ainun Markhamah
Ö




1

3
Anggik Hartian



Ö

1

4
Anggit Ardiyanto



Ö

1

5
Doni Anggara



Ö

1

6
Echya Munica

Ö



1

7
Kholifatul Musholla

Ö



1

8
Leni Nofita Sari



Ö

1

9
Leny Tiana



Ö

1

10
Mella Septiana




Ö
1

11
Mia Wahyu Pertiwi




Ö
1

12
Nanang Arbi P


Ö
Ö

2

13
Nanang Ardiansyah


Ö
Ö

2

14
Nur Usai P



Ö

1

15
Pixka Yuliyanti


Ö


1

16
Rahmat Adi


Ö


1

17
Riyan Yuda


Ö


1

18
Roni Prastiyo



Ö

1

19
Serly Masahul



Ö

1

20
Tin Yuniawati



Ö

1

Jumlah Skor





22


Tabel 5b. Data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode permainan

No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Keterangan
1
2
3
4
5
1
Adi Saputra

Ö
Ö


2

2
Ainun Markhamah
Ö


Ö

2

3
Anggik Hartian



Ö
Ö
2

4
Anggit Ardiyanto



Ö
Ö
2

5
Doni Anggara



Ö
Ö
2

6
Echya Munica

Ö
Ö
Ö

3

7
Kholifatul Musholla
Ö
Ö


Ö
3

8
Leni Nofita Sari

Ö
Ö
Ö

3

9
Leny Tiana

Ö
Ö
Ö

3

10
Mella Septiana


Ö

Ö
2

11
Mia Wahyu Pertiwi


Ö

Ö
2


No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Skor
Keterangan
12
Nanang Arbi P


Ö
Ö

2

13
Nanang Ardiansyah
Ö

Ö
Ö

3

14
Nur Usai P


Ö
Ö

2

15
Pixka Yuliyanti


Ö


1

16
Rahmat Adi


Ö
Ö

2

17
Riyan Yuda


Ö


1

18
Roni Prastiyo

Ö

Ö

2

19
Serly Masahul

Ö

Ö

2

20
Tin Yuniawati

Ö

Ö

2

Jumlah Skor





43


Keterangan :
  1. Aktif dalam diskusi
  2. Mengeluarkan pendapat
  3. Bekerja sama
  4. Membuat catatan
  5. Bertanya

B.     Pembahasan
Dari hasil yang didapat dari data kuantitatif pada tabel 4  terlihat bahwa total tes 1 (tes sebelum mendapat metode permainan) adalah 1.280. Setelah mendapat metode permainan kemudian diberikan tes kembali, yakni tes 2 mendapat total nilai 1.410 sehingga mengalami peningkatan sebesar 130. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya metode permainan dapat meningkatkan hasil prestasi anak didik.
Kemudian pada tabel 5a, yakni untuk mengetahui data kualitif anak, dapat dilihat bahwa jumlah skor sebelum mendapat metode permainan sebesar 22. Setelah mendapat metode permainan yang dapat dilihat pada tabel 5b didapat 43 skor nilai. Hal ini juga menunjukkan bahwa metode permainan pada pelajaran IPA juga dapat meningkatkan kualitas belajar anak didik.
===================================================================


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


A.    KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat serta analisis dari penulis yang dilaksanakan pada SDN 1 Sritejokencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode permainan pada mata pelajaran IPA Kelas V dapat meningkatkan prestasi serta kualitas belajar anak didik.


B.     SARAN
Berdasarkan analisa data di atas yang telah diperoleh maka penulis mempunyai saran :
1.      Bagi Bapak/Ibu guru yang mengajar di SDN 1 Sritejokencono hendaknya juga menggunakan metode bermain untuk dapat meningkatkan prestasi dan kualitas belajar anak didik pada mata pelajaran IPA
2.      Bagi orang tua wali murid supaya tidak melarang putra-putrinya untuk bermain, karena memang masa mereka masih ada di situ sepanjang permainan tersebut tidak berbahaya, aman bagi anak, dan selalu diawasi.


===================================================================


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Erlita. YP. 2006. Meningkatkan Aktivitas dan Penguasaan Konsep Materi Pokok Usaha dan Energi Menggunakan Analogi dan Demonstrasi Dengan Pendekatan Konstruktivisme. BL. FKIP Unila.

Hamalik, Oemar. 1982. Ciri-Ciri Belajar. Jakarta: Depdikbud.

Hopkins, D. 1983. A. Techers Guide tto Classroom Research. Philadelphia: Open University Press.

Kingsley, Haward. 1990. Penuntun Belajar Yang Sukses. Jakarta: Nina Karya        Jaya.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.  Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sujatmiko, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Depdiknas, 2004
TIM SEQIP. 2003. IPA Guru Kelas V.  Depdiknas.

Winkel, WS. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar.  Jakarta: PT. Gramedia.

Statistik Sosial

Statistik Sosial :
Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif

Perkembangan Statistik
1. Jaman Mesir dan Cina untuk menentukan besar pajak
2 Jaman gereja untuk mencatat kelahiran, kematian, dan pernikahan
3. Tahun 1937 Tinbergen mengembangkan ekonomi statistik
4. Hicks mengembangkan matematika ekonomi untuk analisis IS- LM
5. Tahun 1950, Bayes mengembangkan Teori Pengambilan Keputusan

Beberapa contoh kasus yang membutuhkan dukungan statistika:
(a) Kasus tuntutan buruh tentang kenaikan gaji, bagaimana seharusnya?
(b) Perekonomian Indonesia tidak efisien, pada sektor mana?
(c) Penggalakan investasi di Indonesia, sektor mana yang dipilih?
(d) Setiap produsen memberikan garansi atas barangnya, berapa produksi akan
ditingkatkan?

Pengguna Statistika
Masalah yang Dihadapi
Manajemen
  1. Penentuan struktur gaji, pesangon, dan tunjangan karyawan.
  2. Penentuan jumlah persediaan barang, barang dalam proses, dan barang jadi.
  3. Evaluasi produktivitas karyawan.
  4. Evaluasi kinerja perusahaan.
Akuntansi
  1. Penentuan standar audit barang dan jasa.
  2. Penentuan depresiasi dan apresiasi barang dan jasa.
  3. Analisis rasio keuangan perusahaan
Pengguna Statistika
Masalah yang Dihadapi
Pemasaran
  1. Penelitian dan pengembangan produk.
  2. Analisis potensi pasar, segmentasi pasar dan diskriminasi pasar.
  3. Ramalan penjualan.
  4. Efektivitas kegiatan promosi penjualan.
Keuangan
  1. Potensi peluang kenaikan dan penurunan harga saham, suku bunga dan reksadana.
  2. Tingkat pengembalian investasi beberapa sektor ekonomi.
  3. Analisis pertumbuhan laba dan cadangan usaha.
  4. Analisis resiko setiap usaha.
Pengguna Statistika
Masalah yang Dihadapi
Ekonomi Pembangunan
1. Analisis pertumbuhan ekonomi, inflasi dan suku bunga.
2. Pertumbuhan penduduk dan tingkat pengangguran serta kemiskinan.
3. Indeks harga konsumen dan perdagangan besar.
Agribisnis
1. Analisis produksi tanaman, ternak, ikan dan kehutanan.
2. Kelayakan usaha dan skala ekonomi.
3. Manajemen produksi agribisnis.
4. Analisis ekspor dan impor produk pertanian.

STATISTIKA
A. Statistika Deskriptif
  1. Penyajian data
  2. Ukuran pemusatan
  3. Ukuran penyebaran
  4. Angka indeks
  5. Deret berkala dan peramalan
B. Statistika Induktif
  1. Probabilitas dan teori keputusan
  2. Metode sampling
  3. Teori pendugaan
  4. Pengujian hipotesa
  5. Regresi dan korelasi
  6. Statistika nonparametrik
DATA
A. Data Kualitatif
  1. Jenis kelamin
  2. Warna kesayangan
  3. Asal suku, dll
B. Data Kuantitatif
Data Diskret
  1. Jumlah mobil
  2. Jumlah staf
  3. Jumlah TV, dll
Data Kontinu
  1. Berat badan
  2. Jarak kota
  3. Luas rumah, dll

SKALA PENGUKURAN
1. Skala Nominal
Angka yang diberikan hanya sebagai label saja.
Contoh: pria = 1, wanita = 2 dan waria = 3.

2. Skala Ordinal
Angka mengandung pengertian tingkatan.
Contoh: ranking 1, 2, dan 3.
Ranking 1 menunjukkan lebih tinggi dari ranking 2 dan 3

3. Skala Interval
Angka mengandung sifat ordinal dan mempunyai jarak atau interval.
Contoh:
1. Saham sangat prospektif dengan harga saham Rp 736-878,
2. saham prospektif Rp 592-735.
4. Skala Rasio
Angka mempunyai sifat nominal, ordinal dan interval serta mempunyai nilai absolut dari objek yang diukur. Contoh : Bungan BCA 7% dan bunga Mandiri 14%, maka bunga Mandiri 2 kali bunga BCA.

Tuesday, 4 February 2014

SISTEM HUKUM INDONESIA

 SISTEM HUKUM INDONESIA 
A. PENGERTIAN SISTEM HUKUM
1.  Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan susunan, dimana masing – masing unsur yang ada di dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat menurut fungsinya terhadap keseluruhan kesamaan susunan tersebut.
2.  Hukum
Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang yang akan dikaji. Prof. Van Apeldoorn mengatakan bahwa definisi hukum sangat sulit dibuat karena tidak mungkin untuk mengadakannya yang sesuai dengan kenyataan”. Karena itu, sebaiknya kita lihat dulu pengertian hukum menurut para ahli hukum terkemuka berikut ini :
I.       Prof. Mr. E.M. Meyers
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.
II.       Leon Duguit
Hukum adalah aturan tingkah laku anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.
III.       Drs. E. Utrecht, S.H
Hukum adalah himpunan peratuan ( perintah dan larangan ) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
IV.       S.M. Amin, S.H
Hukum merupakan kumpulan peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi, dengan tujuan mewujudkan ketertiban dalam pergaulan manusia.
V.       J.C.T. Simorangkir, S.H. dan Woerjono Sastropranoto, S.H
Hukum adalah peratuan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, dan yang pelanggaran terhadapnya mengakibatkan diambilnya tindakan, yaitu hukuman terentu.
Jadi, sistem hukum adalah suatu kesatuan hukum dari unsur hukum yang saling berhubungan dan bekerjasama sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
B. CIRI-CIRI SYSTEM HUKUM INDONESIA
CIRI-CIRI HUKUM:
1.  Ada unsur perintah , larangan, dan kebolehan
2.  Ada sanksi yang tegas
3.  Adanya perintah dan larangan
4.  Perintah dan larangan harus ditaati
Sedangkan Ciri-ciri hukum antara lain :
1. terdapat perintah ataupun larangan dan
2. perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh setiap orang
Tiap-tiap orang harus bertindak demikian untuk menjaga ketertiban dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, hukum meliputi berbagai peraturan yang menentukan dan mengatur hubungan antara orang yang satu dengan orang yang lain yang dapat disebut juga kaedah hukum yakni peraturan-peraturan kemasyarakatan.
C. UNSUR-UNSUR SYSTEM HUKUM INDONESIA
Unsur-unsur hukum yang dimaksudkan adalah bahwa peraturan-peraturan hukum itu meliputi:
1)  Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup        bermasyarakat;
2)  Peraturan yang ditetapkan oleh badan-badan resmi negara;
3)  Peraturan yang bersifat memaksa;
4)  Peraturan yang memiliki sanksi yang tegas.
Unsur-unsur hukum meliputi :
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam bermasyarakat
2. Peraturan tersebut dibuat oleh badan yang berwenang
3. Peraturan itu secara umum bersifat memaksa
4. Sanksi dapat dikenakan bila melanggarnya sesuai dengan ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku.
Maksud dari uraian unsur-unsur hukum di atas adalah bahwa hukum itu berisikan peraturan dalam kehidupan bermasyarakat, hukum itu diadakan oleh badan yang berwenang yakni badan legislatif dengan persetujuan badan eksekutif begitu pula sebaliknya, secara umum hukum itu bersifat memaksa yakni hukum itu tegas bila dilanggar dapat dikenakan sanksi ataupun hukumna sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
·         Ø System hukum islam
Sistem hukum Islam dalam ”Hukum Fikh” terdiri dari dua bidang hukum, yaitu :
1) Hukum rohaniah (ibadat),
Ialah cara-cara menjalankan upacara tentang kebaktian terhadap Allah (sholat, puasa, zakat, menunaikan ibadah haji), yang pada dasarnya tidak dipelajari di fakultas hukum. Tetapi di UNISI diatur dlm mata kuliah fiqh Ibadah.
2)  Hukum duniawi, terdiri dari :
a)  Muamalat
Yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai hubungan antara manusia dalam bidang jual-bei, sewa menyewa, perburuhan, hukum tanah, perikatan, hak milik, hak kebendaan dan hubungan ekonomi pada umumnya.
b)  Nikah (Munakahah),
Yaitu perkawinan dalam arti membetuk sebuah keluarga yang tediri dari syarat-syarat dan rukun-rukunnya, hak dan kewajiban, dasar-dasar perkawinan monogami dan akibat-akibat hukum perkawinan.
c)  Jinayat
yaitu pidana yang meliputi ancaman hukuman terhadap hukum Allah dan tindak pidana kejahatan.
Sistem hukum Islam menganut suatu keyakinan dan ajaran islam dengan keimanan lahir batin secara individual.
Negara-negara yang menganut sistem hukum Islam dalam bernegara melaksanakan peraturan-peraturan hukumnya sesuai dengan rasa keadilan berdasarkan peraturan perundangan yang bersumber dari Qur’an.
Dari uraian diatas tampak jelas bahwa di negara-negara penganut asas hukum Islam, agama Islam berpengaruh sangat besar terhadap cara pembentukan negara maupun cara bernegara dan bermasyarakat bagi warga negara dan penguasanya.
·         Ø System hukum adat
Sistem hukum adat umumnya bersumber dari peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang serta dipertahankan berdasarkan kesadaran hukum masyarakatnya.
•   Sifat hukum adat adalah
-    Tradisional dengan berpangkal pada kehendak nenek moyangnya.
-    Berubah-ubah karena pengaruh kejadian dan keadaan sosial yang silih berganti.
-    Karena sumbernya tidak tertulis, hukum adat tidak kaku dan mudah menyesuaikan diri.
Sistem hukum adat di Indonesia dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1)  Hukum adat mengenai tata negara,
Yaitu tatanan yang mengatur susunan dan ketertiban dalam persekutuan-persekutuan hukum, serta susunan dan lingkungan kerja alat-alat perlengkapan, jabatan-jabatan, dan penjabatnya.
2)  Hukum adat mengenai warga (hukum warga)
-    Hukum pertalian sanak (kekerabatan)
-    Hukum tanah
-    Hukum perutangan
3) Hukum adat mengenai delik (hukum pidana)
Yang berperan dalam menjalankan sistem hukum adat adalah pemuka adat (pengetua-pengetua adat), karena ia adalah pimpinan yang disegani oleh masyarakat
·         Ø System hukum barat
1.  Hukum Barat mengenal “zakelijke rechten” dan “persoonlijke rechten”.
“Zakelijke rechten” adalah hak atas benda yang bersifat “zakelijk” artinya berlaku terhadap tiap orang. Jadi merupakan hak mutlak atau absolut. “Persoonlijke rechten” adalah hak atas sesuatu obyek (benda) yang hanya berlaku terhadap sesuatu orang lain tertentu, jadi merupakan hak relatif.
2.  Hukum Barat mengenal perbedaan antara hukum publik dengan hukum privat. Hukum adat tidak mengenal perbedaan ini. Kalau toh mau mengadakan pemisahan antara hukum adat yang bersifat public
3.  Hukum Barat membedakan pelanggaran-pelanggaran hukum dalam dua golongan. Yaitu pelanggaran yang bersifat pidana dan harus diperiksa oleh hakim pidana, dan pelanggaran-pelanggaran yang hanya mempunyai akibat dalam lapangan perdata saja serta yang diadili oleh hakim Perdata. Perbedaan-perbedaan fundamental dalam sistem ini, pada hakikatnya disebabkan karena:
1.  Corak serta sifat yang berlainan antara hukum adat dan hukum Barat.
2.  Pandangan hidup yang mendukung (“Volksgeist menurut Von Savigny) kedua macam hukum itu juga jauh berlainan.
a.  Sistem Hukum Barat
-   Menjunjung tinggi nilai kondifikasi
-   Memuat peraturan yang kasuistis artinya merinci
-   Hakim terikat penetapan dari kodifikasi.
-   Mengenal benda kebendaan, yaitu hak-hak yang berlaku terhadap setiap orang dan hak-hak perorangan yaitu hak-hak atas suatu objek yang hanya berlaku terhadap seseorang tertentu saja.
-   Terdapat pembagian hukum dalam hukum privat dan hukum publik.
-   Dikenal perbedaan benda dalam benda tetap dan benda bergerak
-   Perlu adanya sanski sebagai jaminan terlaksananya penertipan.
·         Ø System hukum nasional
TATA HUKUM INDONESIA
Pada dasarnya tata hukum sama dengan sistem hukum suatu cara atau sistem dan susunan yang membentuk keberlakukan suatu hukum disuatu wilayah tertentu dan pada waktu tertentu. (Ridwan Halim)
Tata hukum suatu negara (ius constitutum = hukum positif) adalah tata hukum yang diterapkan atau disahkan oleh negara itu. Dalam kaitannya di Indonesia, yang ditata itu adalah hukum positif yang berlaku di Indonesia.
Hukum yang sedang berlaku artinya apabila ketentuan-ketentuan hukum itu dilanggar maka bagi si pelanggar akan dikenakan sanksi yang datangnya dari badan atau lembaga berwenang.
Dengan demikian dapat disimpulkan tata hukum Indonesia adalah hukum (peraturan-peraturan hukum) yang sekarang berlaku di Indonesia (Prof. Soediman Kartihadiprojo, SH).
Dengan kata lain Tata Hukum Indonesia itu menata, menyusun, mengatur tertib kehidupan masyarakat Indonesia. Tata Hukum Indonesia diterapkan oleh masyarakat hukum Indonesia (Negara Republik Indonesia).