This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

This Website Is Your New Friend

Let's Reading and Studying Together -Habibi Malik, S.Ikom

Wednesday, 17 May 2017

KORESPONDENSI BISNIS

KORESPONDENSI BISNIS
Oleh : Habibi Malik, S.Ikom


            Salah satu kegiatan komunikasi bisnis yaang penting adalah korespondensi. Korespondensi ini dilakukan melalui surat yang dikirimkan secara konvensional, faksimili atau surat elektronika.
            Ada 9hal yang harus diperhatikan dalam korespondensi, yakni:
1.        Prinsip Penulisan Surat
Ada 2 prinsip yang harus kita ingat ketika membuat surat untuk kepentingan korespondensi bisnis, yaitu 1) empati, dan 2) pengorganisasian. Empati adalah kemampuan untuk mengenali keragnka referensi (pengetahuan,perasaan, dan emosi) orang lain adalah memproyeksikan dan mengomunikasikan pemahaman terhadap orang lain.
2.        Empati
Empati adalah situasi dimana kita di tuntut untuk menempatkan diri kita di dalam posisi atau situasi yang sedang dialami orang lain. Empati menggunakan proses komunikasi dengan berbagai cara: a) mencoba memahamisatu situasi dari titik pandang orang lain dengan demikian surat kita akan menghargai usaha yang kitalakukan untuk memahami perasaan orang lain. Empati merupakan cara yang paling tepat untuk membangun kedekatan, kredibilitas dan hubungan antarpribadi dan bisnis yang awet. b) melihat situasi atau permasalahan dari perspektif pembaca surat kita tidak hanya akan memungkinkan kita menyesuaikan dengan kebutuhan dan kepedulian pembaca surat tapi juga memungkinkan kita mengantisipasi reaksi yang mungkin muncul dalam diri pembaca terhadap pesan yang kita sampaikan.
Dalam pencapian empati ini hal pertama 1) menanamkan “sikap kita” dan 2) memanfaatkan pengetahuan kita tentang penerima surat tadi. Untuk menanamkan “sikap” ini, konsentrasi pada permasalahan berikut: (1) apakah pesan yaang disampaikan diarahkan pada kebutuhan dan kepedulian utama pembaca? (2)  apakah informasi dinyatakan secara benar, jujur dan etis? (3) akankah pembaca menerima gagasan dengan fair, logis dan etis? (4) apakah gagasan dinyatakan dengan jelas dan padat (5) apakah pembaca merasakan pesan yang disampaikan itu untuk dirinya, apakah pembaca memiliki gambaran jelas pesan tersebut. (6) apakah pesan digunakan sebagai sarana untuk oengembangan hubungan bisnis yanng positif sekalipun pesannya negatif. (7) apakah pesan terlihat langsung menunjukan sopan santun? (8) apakah surat sudah mencerminkan standar bisnis profesional yang tingggi, yang dapat dilihat dari kualitas keertas yang digunakan, format yang dipakai, kualitas cetakan dan tidak adanya salah ejaan dan kesalahan tata bahasa. 2) memanfaatkan pengetahuan kita tentang penerima surat. Kita hendaknya memperhatikan informasi – informasi yang relevan mengenai pembacasurat kita. Ketika kita berkomunikasi dengan individu, secara langsung kita akan mendapatkan gambaran yang jelas tenttang pembaca: fisiknya, latar belakang (pendidikan, pekerjaan, agama dan budaya), nilai, pendapat, rujukan dan sebagainya. Paling penting disini adalah pengetahuan kita tentang reaksi pembaca. Pengalaman awal mengenai pembaca surat akan membantu kita dalam mengantisipasi bagaimana reaksi pembaca surat dalam situasi tertentu.
Bebarapa faktor yang harus kita perhatikan dalam berempati dengan orang lain:
a.         Usia
b.        Taraf ekonomi
c.         Latar pendidikan/pekerjaan
d.        Budaya
e.         Kedekatan
f.         Harapan
g.        Kebutuhan pembaca
Terdapat beberapa pertanyaan yang merupakan usaha unntuk mengantisipasi reaksi yang mungkin muncul dari pembaca surat kita, yakni:
a.  Apakah saya akan bereaksi secara favorable terhadap pesan yang menyatakan bahwa permintaan saya sudah dipenuhi?
b.      Perasaan apa yang sya alami kalau permitaan saya ditolak?
c.      Apakah saya akan merasa senang kalo menerima pesan yang menghargai pekerjaan yang saya lakukan dengan baik?
d.   Apakah saya akan merasa kecewa kalau saya menerima sebuah memo yang menyatakan kenaikan gaji saya ditunda?

3.        Organisasi Surat
Membagi topik kedalam baguan – bagian dan menyusun  topik tersebut berdasarkan urutan yang tepat. Sebelum penulis mengorganisasikan pesan, yang pertama kali harus diingatnya adalah pesan tersebut merupakan pesan yang tepat, yakni pesan yang lengkap, akurat, fair, masuk akal, etis dan logis. Karena paragraf dalam surat membangun fungsinya masing-masing. Ada paragraf yang menyampaikan gagasan utamadan paragraf yang menyampaikan gagasn yang menunjang gagasan pokok. Karena hal itulah mengapa pengorganisasian ini sangat penting, agar surat yang disampaikannya menjadi runtut.
Manfaat dari pengorganisasian pesan:
a.       Memungkinkan peulisan surat yang ringkas dan akurat
b.       Memungkinkan kita memusatkan perhatian pada fase waktu
c.       Menghemat waktu dalam menulis
d.       Memberikan dukungan psikologis
e.       Pengutamaan
Keuntungan pengorganisasian untuk pembaca  surat:
a.       Pesan menjadi padat dan akurat
b.       Hubungan antargagasan lebih mudah dibedakan dan diingat
c.       Reaksi terhadap penulisnya lebih positif

Cara mengoganisasikan topik atau gagasan dalam surat addalah dengan menjawab pertanyaan seperti:
1).   Apa ide sentral/ pokok pesan tersebut?
2).   Reaksi apa yang akan terjadi terhadap pesan tersebut?
3).   Dengan mengingat reaksi yang mungkin muncul pada pembaca surat, maka haruslah ide
 sentral ditempatkan pada bagian pertama, atau pada akhir ?
       Reaksi – reaksi yang muncul dari pembaca surat dibagi kedalam 4 kategori:
a.       Menyenangkan
b.      Tidak senang
c.       Berminat, namun dapat dalam bentuk yang tidak menyenangkan dan tidak menyenangkan
d.      Tidak berminnat

4.        Surat Klaim Rutin
Surat yang meminta untuk penyesuaian, ketika penulis surat meminta untuk sesuatu kepada seseorang yang dapat memenuhinya. Surat ini ada dua, yakni surat rutin dan klaim persuasif. Surat klaim ini dibuat dengan asumsi, klaim kita akan dipenuhi hanya setelah ada penjelasan dan pemberian penjelasan argumentatif. Syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam penulisan surat klaim:
a.         Permintaan kita ditempatkan pada kalimat pertama
b.        Jelaskan dengan rinci hal yang mendukung permintaan itu
c.        Surat ditutup denga pernyataan yang menunjukan penghargaan

5.        Surat rutin tentang kredit
Pada umumnya informasi kredit diminta dan disampaikan secara elektronik aatau berbentuk surat. Kalau respon terhadap kredit yang diajukan bersifat  favorabel  maka permintaan hendaknya ditempatkan pada bagian awal surat. Berdasarkan hasil studi garis besar surat permintaan informasi karena kredit yang efektif hendaknya memasukan:
a.      Jelaskan permintaan dan nama kita pada bagian awal, kalau bisa pada kalimat pembuka atau pada baris perihal.
b.       Pastikan kepada penerima surat bahwa informasinya akan dijaga secara konfidensial.
c.       Uraian informasi yang diterima.
d.      Tutup dengan ucapan terimakasih.

6.        Surat Order/Pesanan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat garis besar order, yakni:
a.       Gunakan kalimat yang menunjukan order/pesanan pda bagian awal.
b.       Cantumkan pula rencana pembayaran dan tata cara pengiriman pesanan.
c.        Tutuplah surat dengan kalimat yang menunjukan kepercayaan pengirim surat.

7.        Surat Khusus
Surat khusus itu seperti surat lebaran, kartu selamat ulang tahun perusahaan, belasungkawa, dan ucapan terima kasih dan siaran pers (news - release). Semua surat khusus yang dikategorikan surat khusus itu dibuat untuk menunjukan empati dan membina hubungan baik denganorganisasi/lembaga bisnis lain.
Surat belasungkawa, buatlah surat dengan nada yang sedikit impersonal yang dapat dibuat dalam bentuk kartu sehingga bersifat informal. Nyatakan duka – cita dengan, “kami turut merasa kehilangan atas meninggalnya....” surat ini sebaiknya dibuat dengan tulisan tangan.
Surat ucapan terima kasih, dalam menulis surat ini harus mencecrminkan rasa terima kasih yang mendalam. Surat ini biasanya dibuat atas kiriman hadiah/bingkisan yang diterima, kunjungan, wawancara,dsb.

8.        Surat Siaran Pers
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kita membuat surat siaran pers:
a.       Gunakan kop surat perusahaan.
b.       Nyatakan tanggal pemuatan berita yang diinginkan.
c.       Cantumkan nama penanggung jawab resmi siaran pers tersebut.
d.       Berikan informasi yang selengkap – lengkapnya (prinsip 5W+1H)
e.       Tulis secara deduktif dengan memperhatikan kepadatan dan kejelasa informasi.

9.        Surat Penjualan   
Agar tujuan (penjualan) dapat kita capai, kita harus dapat menggunakan bentuk penyajian informasi yang dipersiapkan dengan baik untuk membujuk/mempersuasi orang lain agar menerima gagasan kita atau membeli produk kita. Surat penjualan tersebut akan lebih memiliki daya persuasi, bila kita mengikuti langkah – langkah dengan menjawab pertanyan seperti:
a.        Gambaaran apa yang sangat kuat yang mmendukung produk atau gagasan kita?
b.        Seberapa beda produk tersebut dengan para kompetitornya?
c.    Pesan apa yang disampaikan kepada khalayak, termasuk siapa khalayak, dan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh khalayak?
d.        Tindakan spesifik apa yang diinginkan?
e.         Prinsip – prinsip penulisan mana yang secara khusus dapat membantu?

Jawaban atas pertanyaan – pertanyaan tersebut dapat dirangkum menjadi 4 butir, yakni:
1).   Pengetahuan tentang produk
2).   Pengetahuan tentang pembaca
3).   Identifikkasi tindakan yang diinginkan
4).   Penerapan prinsip-prinsip penulisan

Ada beberapa prinsip penulisan, yakni:
1).   koherensi
2).   kesatuan
3).   Penekanan

      Disamping itu ada prinsip lain yang penting dalam menulis surat penjualan, yakni:
1).  Pergunakanlah bahasa yang spesifik
2).  Bahwa pembaca pada bagian yang penting
3).  Tekankan pada bagian yang menyatakan penjualan, dan
4). Gunakan garis besar dengan pendekatan induktif, dengan prosedur (a). Rebut perhatian pembaca, (b). Perkenalkan produk dan bangkitkan minat terhadap produk, (c) memasukan bukti-bukti yang meyakinkan, (d) dorong untuk melakukan tindakan.  

Sumber : Modul Komunikasi Bisnis Universitas Terbuka

KONSEP KOMUNIKASI POLITIK

KONSEP KOMUNIKASI POLITIK
Oleh : Habibi Malik, S.Ikom


A.           Pengertian Komunikasi Politik
Terdapat banyak pengertian komunikasi politik dilihat dari pendekatan teoritis, hal itu di latar belakangi berbedanya disiplin ilmu para pakar yang mencoba membahas pengertian komunikasi politik tersebut.  Di bawah ini adalah pendapat para pakar dari berbagai disiplin ilmu, diantaranya:
1)             Maswadi Rauf
Menurut Maswadi Rauf seorang pakar politik dalam Soemarno AP (2015) berpendapat bahwa komunikasi politik adalah komunikasi bercirikan politik, karena terkait dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan aktivitas komunikator dalam kedudukan sebagai pelaku kegiatan politik. Maswadi Rauf melihat komunikasi politik dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai kegiatan politik dan sebagai kegiatan ilmiah.
Komunikasi sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan tersebut bersifat empirik karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial, sedangkan komunikasi politik sebagai kegiatan ilmiah maka komunikasi politik adalah salah satu kegiatan politik dalam sistem politik.

Sumber : Soemarno, Ap. (2015). Komunikasi Politik. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

2)             Roelofs dan Barn Lund
Menurut Roelofs dan Barn Lund, Pengertian Komunikasi Politik adalah politik yang berbicara atau untuk menempatkan masalah ini, lebih tepatnya aktivitas politik (politisasi) berbicara.
Dari pengertian komunikasi politik yang diungkapkan Roelofs dan Barn, walaupun sangat sederhana, namun cukup memberi isyarat bahwa komunikasi politik lebih memusatkan kajiannya pada bobot materi muatan yang berisi pesan-pesan politik (isu politik, peristiwa dan perilaku politik individu-individu baik sebagai penguasa maupun yang berada dalam asosiasi-asosiasi kemasyarakatan atau asosiasi politik.

Sumber : Rochhajat Harun dan Sumarno AP. ( 2006). Judul Buku : Komunikasi Politik sebagai Suatu Pengantar. Penerbit CV Mandar Maju : Bandung. Di akses pada 24 Maret 2017 dari http://www.pengertianpakar.com/2015/02/pengertian-komunikasi-politik-menurut-pakar.html

3)             Astrid S. Soesanto
Astrid S. Soesanto dalam buku Komunikasi Sosial di Indonesia mengangkat suatu formulasi pengertian komunikasi politik yang hampir diwarnai kajian ilmu hukum. Hal ini tampak dari kalimat yang diturunkan dalam formulasi pengertiannya. Menurut Astrid komunikasi politik adalah komunikasi diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik”.
Dari kata “Mengikat” dan “sanksi” memberi isyarat bahwa disiplin ilmu hukum telah memperkaya formulasi pengertian komunikasi politik yang diungkapkan oleh Astrid, karena kedua kata tersebut adalah terminologi yang biasa digunakan dalam kajian ilmu hukum.

Sumber :  Astrid, S. Soesanto. (1980). Komunikasi Sosial di Indonesia. Bina Cipta, Jakarta. Di akses pada 24 Maret 2017  dari http://zonanelson.blogspot.co.id/2014/04/ pengertian-komunikasi-politik-menurut.html

4)             Jack Plano dkk.
          Jack Plano dkk dalam Kamus Analisa Politik menjelaskan komunikasi politik adalah penyebaran aksi, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, dan lainnya. Kebanyakan komunikasi politik merupakan lapangan wewenang lembaga-lembaga khusus, seperti media massa, badan informasi pemerintah, atau parpol. Namun demikian, komunikasi politik dapat ditemukan dalam setiap lingkungan sosial, mulai dari lingkup dua orang hingga ruang kantor parlemen.


B.            Analisis Persamaan dan Perbedaan
Dari pengertian komunikasi politik yang diungkapkan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi politik adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi ke dalam suatu sistem politik dengan menggunakan simbol-simbol yang berarti. Komunikasi politik bukan membahas suatu proses yang bersifat temporer atau situasional tertentu, akan tetapi pembahasan komunikasi politik akan menampakkan karakter sebagai identitas keilmuanm baik sebagai ilmu murni yang bersifat ideal dan berada dalam lingkup “Das Sollen“, maupun berupa ilmu terapan yang berada dalam dunia empiris dalam lingkup wilayah “Das Sein“. Sebagai ilmu terapan, maka bahasan komunikasi akan terus berkembang mengikuti perubahan-perubahan dan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi atau mengikuti temuan-temuan teoritis, produk berpikir dan hasil penelitian dari para ilmuwan.
1)             Persamaan
Dari pengertian-pengertian komunikasi politik para pakar, baik pakar politik, hukum maupun pakar komunikasi menunjukan bahwa komunikasi politik berkait dengan struktur kekuasaan atau struktur pemerintahan. Komunikasi politik berlangsung dalam suatu tatanan sistem nilai, berada dalam pola keyakinan atau pola kepercayaan. Walaupun latar belakang disiplin ilmu para pakar berbeda, para pakar sepaham bahwa komunikasi politik erat kaitannya dengan kekuasaan dan sikap perilaku penguasa atau elit berkuasa.
Hal tersebut dapat dilihat dari pengertian Maswadi Rauf dan Roelofs dan Barn Lund, dimana Maswadi Rauf yang merupakan seorang pakar politik menjelaskan bahwa komunikasi Politik menekankan pada komunikasi bercirikan politik, karena terkait dengan kekuasaan politik negara, pemerintahan dan aktivitas komunikator. Pengertian tersebut memiliki kesamaan dengan pengertian menurut Roelofs dan Barn Lund yang lebih memusatkan kajiannya pada bobot materi muatan yang berisi pesan-pesan politik (isu politik, peristiwa dan perilaku politik individu-individu baik sebagai penguasa maupun yang berada dalam asosiasi-asosiasi kemasyarakatan atau asosiasi politik.
2)             Perbedaan
Dari pengertian komunikasi politik diatas belum ada satu pengertian pun yang lengkap atau sempurna tentang pengertian komunikasi politik. Hal tersebut sudah jelas dilatar belakangi oleh beragam nya disiplin ilmu para pakar yang mencoba membahas pengertian tersebut. Para pakar yang berlatar belakang ilmu politik, kemungkinan memiliki orientasi berpikir berbeda dengan yang berlatar belakang ilmu pemerintahan, atau ilmu hukum dan ilmu administrasi negara. Perbedaan orientasi berpikir dari pengertian komunikasi politik diatas, dapat dilihat terutama dari pengertian menurut Jack Plano dkk dan Astrid S. Soesanto.
Jack Plano  yang berlatar belakang disiplin ilmu komunikasi menjelaskan bahwa komunikasi politik lebih menekankan pada penyebaran aksi, makna, atau pesan yang bersangkutan dengan fungsi suatu sistem politik, melibatkan unsur-unsur komunikasi seperti komunikator, pesan, dan lainnya. Sedangkan   Astrid S. Soesanto yang berlatar belakang disiplin ilmu hukum mengangkat suatu formulasi pengertian komunikasi politik yang hampir diwarnai kajian ilmu hukum. Hal ini tampak dari kalimat yang diturunkan dalam formulasi pengertiannya dimana komunikasi diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik”. Dari kata “Mengikat” dan “sanksi” memberi isyarat bahwa disiplin ilmu hukum telah memperkaya formulasi pengertian komunikasi politik yang diungkapkan oleh Astrid, karena kedua kata tersebut adalah terminologi yang biasa digunakan dalam kajian ilmu hukum.

Saturday, 22 April 2017

Makrab Fisipers 2017 : Perpisahan Untuk Bertemu Kembali

Makrab Fisipers 2017 : Perpisahan Untuk Bertemu Kembali
Oleh : Habibi Malik


Komunitas Fisipers yang terdiri dari mahasiswa bidikmisi program studi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan acara malam keakraban dari tanggal 09-10 april 2017 lalu yang bertempat di Villa Hilal Cipendawa Cipanas. Acara tersebut diberi nama Makrab Fisipers 2017 dengan tema “Perpisahan Untuk Bertemu Kembali”.
Makrab Fisipers 2017 diikuti oleh 18 orang mahasiswa dari berasal dari berbagai daerah. Acara ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi di antara mahasiswa ilmu komunikasi. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka acara perpisahan sebelum wisuda pada bulan oktober nanti, namun seperti tema yang diangkat bahwa perpisahan yang akan terjadi adalah perpisahan yang akan bertemu kembali.
Acara makrab Fisipers 2017 diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya, sharing informasi beasiswa dan lowongan pekerjaan, tukar kado, curhat, standup comedy, karaoke, makan bersama, olahraga pagi, dan foto bersama untuk kenang-kenangan ketika nanti setelah berpisah.
Ada sesuatu yang menarik dari acara tersebut yaitu pada saat acara curhat, dimana salah satu mahasiswi yang bernama Rini Sri Haryani menangis tersedu-sedu menceritakan keluh kesah kehidupannya dan tentang harapan masa depan, namun seketika beberapa mahasiswi lainnya memeluk dia dan memberikan semangat. Hal tersebut memberi suasana indah di malam keakraban karena tanpa kita sadari bahwa banyak yang peduli kepada kita.
Seluruh mahasiswa pada sesi terakhir sebelum pulang memberikan kesan-kesan dan harapan dari acara Makrab Fisipers 2017 tersebut. Untuk lebih lengkapnya bisa lihat video di bawah ini.



Wednesday, 19 April 2017

MAKALAH : PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN DAN FILOSOFI HIDUP

PANCASILA DITINJAU DARI PANDANGAN DAN FILOSOFI HIDUP

MAKALAH







Disusun Oleh :

NAMA            : HABIBI MALIK
NIM                : 017543139



PROGRAM ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Alloh Swt. Yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada saya. Sehingga saya mampu menyelesaikan Makalah Pendidikan Pancasila ini sesuai dengan waktu yang sauai rencanakan. Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Pancasila. Yang meliputi nilai tugas. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Yang semoga bisa member tambahan pada hal yang terkait dengan Kepentingan Pendidikan Pancasila dalam perkembangan Negara Indonesia di Era Reformasi. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Pendidikan Pancasila dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang saya susun dapat memberikan informasi yang akurat.
Saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas segala kekurangannya.


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.
Tanpa memiliki pandangan hidup maka persoalan-persoalan besar pasti timbul,baik persoalan-persoalan di dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini.
Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya. Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa,terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita dapat begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang barangkali baik dan memuaskan bagi suatu
bangsa, belum tentu baik atau memuaskan untuk bangsa lain.
Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.


PEMBAHASAN

A.    RUMUSAN PANDANGAN HIDUP
Dilihat dari proses terjadinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah jawaban-jawaban bangsa itu terhadap rintangan, tantangan dan hambatan yang dihadapinya dalam usaha mewujudkan kehidupan yang baik baginya.
Dilihat dari bentuk susunannya, pandangan hidup suatu bangsa adalah konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa itu. Di dalamnya terkandung gagasan-gagasan dasar da pikiran terdalam tentang kehidupan yang dianggap baik.
Dilihat dari isi atau substansinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh bangsa itu dan yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya.

B.      PANCASILA PANDANGAN HIDUP, JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA
Kita merasa sangat bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita, yang kemudiann kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Di samping itu, bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat-akar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubunngan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram, kemudiaan mengalami masa penderitaan penjajah sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbegai jalan telah ditempuh dengan gaya yang berbeda-beda; mulai dengan cara-cara yang lunak samapi cara-cara yang keras; mulai dari gerakan kaum cendekiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak; mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan sampai kepada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa depan, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiaanya sendiri. Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bangsa Indenesia lahir dengan kekuatan sendiri, sebab itu percaya pada diri sendiri merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia.
Karena itu, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita sendiri dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.
Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki, yaitu dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950), Pancasila itu tetap tercantu didalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusiaonal itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejaah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki sebagai dasae negara.
Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia, karena dia sebenarnya telah tertanam dalam kalbu rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila juga merupakan dasar negara yang mempu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Maka pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan:
1. Dasar negara Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.
2. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
3. Jiwa dan kepribadian bangsa Indionesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indosia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa, tiap-tiap sila (secara terlepas dari yang lain) bersifat universal yang dimliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisah-pisah itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
4. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdauat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasan perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan perdamaian dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
5. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu yang adalah bagaimana kita memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang terlukis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang mmerupakan rumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehiupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun pengertiannya akan hilang dan kesetiaan kita pada Pancasila akan luntur.
Akhirnya perlu kita tegaskan, bahwa apabila berbicara mengenai Pancasila, maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:
- Ketuhanan Yang Maha Esa;
- Kemanusiaan yang adil dan beradab;
- Persatuan Indonesia;
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan;
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Perwujudan dari kedudukan Pancasila tersebut dituangkan dalam syair lagu yang berjudul “Garuda Pancasila” sebagai berikut:
Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju………………maju
Ayo maju………………maju
Ayo maju………………maju
Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian di sempurnakan oleh Presiden Soekarno. Pancasila sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca berarti lima danSila yang berarti dasar. Dan adapun makna dari lambang tersebut adalah sebagai berikut:
Ø Burung Garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan, kaki). Lambang Garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni Garudeya. Garudeya dapat kita temui dalam salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak di Kabupaten Malang tepatnya : Desa Rejokijal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan.
Ø Jumlah buku melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17; jumlah bulu pada ekor berjumlah 8; jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor
berjumlah 19;dan jumlah bulu di leher berjumlah 45.
Ø Perisai
Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Gambar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih berselang-seling (warna merah-putih melambangkan bendera nasional Indonesia, merah berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah.
Ø Emblem
Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila:
1)   Bintang Tunggal
Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu dan Budha dan juga ideoliogi sekuler sosialisme.
2) Rantai Emas
Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
3) Pohon Beringin
Sila ke-3 : Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus Benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang-sebuah akar tunggal yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar budaya yang berbeda-beda.
4) Kepala Banteng
Sila ke-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Binatang banteng (Bos Javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas Indonesia.
5) Padi dan Kapas
Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lain, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.
Ø Motto
Pita yang dicengkram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu yang menggambarkan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, adat-istiadat, kepercayaan, namun tetap adalah satu bangsa, bahasa dan tanah air.

C.    IDEOLOGI DIPERLUKAN BAGI SUATU BANGSA
1. Fungsi ideology
Secara umum, fungsi ideologi adalah sebagai berikut;
 Memberikan struktur kognitif
• Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.
• Memberi bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan identitasnya
• Memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
• Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi, dan norma-norma yang terkandung didalamnya.
2. Ideologi diperlukan bagi suatu bangsa
Suatu bangsa perlu mempunyai ideologi untuk mencapai tujuannya. Pandangan hidup berfungsi untuk memberikan pedoman dan arah bagi suatu bangsa dalam mengejar tujuan-tujuannya. Ideologi atau pandangan hidup itu merasuki berbagai aspek kehidupan bangsa baik politik,ekonomi,budaya, pertahanan keamanan, maupun juga agama.
Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa yang mewujudkannya.artinya, ideologi itu digali dari budaya dan nilai-nilai kehidupan mereka sendiri yang mereka yakini kebenarannya dan terbukti ampuh untuk mengarahkan dan mengatur kehidupan bersama mereka.
Pandangan hidup atau ideologi itu ibarat fondasi sebuah rumah. Fondasi rumah adalah dasar yang sangat penting agar sebuah rumah dapat berdiri kokoh. Fondasi rumah adalah dasar dari semua bangunan rumah lainnya. Tanpa fondasi, sebuah rumah hampir pasti akan goyah dan ambruk, apalagi angin ribut melanda rumah itu, sebagaimana fondasi rumah yang kuat akan mempertahankan rumah itu dari terpaan angin ribut atau badai, demikian pula ideologi yang kuat akan membuat suatu negara atau bangsa bertahan terhadap serangan baik dari dalam maupun dari luar. Hampir setiap bangsa di dunia mempunyai ideologi atau pandangan hidupnya sendiri.
Masing-masing ideologi itu merupakan seperangkat gagasan atau doktrin yang memberi arah dan petunjuk ke mana sebuah bangsa akan berjalan. Kita tentu tidak bisa membayangkan bagaimana nasib sebuah negara kalau tidak ada ideologi sebagai penunjuk jalan atau pengatur arah kehidupan bangsa.

D.    LATAR BELAKANG PANCASILA DIJADIKAN SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
Untuk membentuk suatu negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar negara. Secara kausalitas, asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam, yaitu asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Asal mula langsung Pancasila adalah asal yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara, yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri negara pada sidang BPUPKI pertama hingga sidang PPKI dan pengesahannya.
Menurut Notonegoro, asal mula Pancasila secara langsung adalah sebagai berikut:
1. Asal mula ( Kausa Materialis )
Asal mula bahan ( kausa materialis ) merupakan asal terbentuknya Pancasila sebagi ideologi bangsa yang unsur-unsurnya diambil dari nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai religius bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidupnya.
2. Asal mula bentuk ( kausa formalis )
Asal mula bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, asal mula bentuk Pancasila ditandai oleh pembentukan dan perumusan nama Pancasila yang dilakukan Ir. Soekarno bersama anggota BPUPKI lainnya.
3. Asal mula karya ( Kausa Efisien )
Kausa efisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang menjadi dasar negara yang sah. Artinya, setelah melalui proses pembahasan dalam sidang BPUPKI dan panitia sembilan, Pancasila kemudian disahkan oleh PPKI dalam hal ini berperan sebagai badan yang berkuasa dalam pembentukan negara.
4. Asal mula tujuan ( kausa Finalis )
Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara. Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Sementara asal mula
tidak langsung Pancasila sebelum Proklamasi kemerdakaan.
Asal mula Pancasila secara tak langsung sebagai berikut :
• Unsur-unsur Pancasila secara langsung sebagai dasar filsafat negara, merupakan nilai-nilai yang terdiri dari Ketuhanan, nilai Kemanusiaan,nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan. Nilai-nilai bangsa Indonesia sebelum terbentuknya negara.
• Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat sebelum terbentuknya negara, yang berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam hal pemecahan problem kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari.
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya asal mula tidak langsung Pancasila. Pancasila merupakan pencerminan bangsa Indonesia sendiri. Dengan kata lain, bangsa Indonesia sebagai “ Kuasa Materialis “ atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai.