KOMUNIKATOR POLITIK
Siapapun
yang berada dalam setting politik bisa disebut sebagai komunikator
politik. Dalam Pilkada (pemilihan kepala daerah) yang disebut
komunikator politik dalam peristiwa politik itu bisa anggota KPUD,
kandidat cabup/cawalkot, tim suksesi bahkan masyarakat yang memilih dan
tidak memilih sekalipun mereka semua merupakan komunikator politik.
Dalam
Kaitan materi ini komunikator yang dimaksud adalah komunikator politik
yang utama atau komunikator utama dalam politik. Komunikator politik
disini adalah orang yang secara tetap dan berkesinambungan melakukan
komunikasi politik. Oleh karenanya kemudian komunikator politik ini akan
dititiktekankan kepada pemimpin dalam proses politik.
Terdapat 3 kategori komunikator politik utama yaitu:
1. Politikus (politics disingkat pols)
Politikus
adalah orang yang dipilih, ditunjuk ata pejabat karier yang direkrut
menjadi pegawai negeri. Politikus terdiri dari 2 jenis
a. wakil
suatu kelompok/langganan, disebut juga makelar, yaitu orang yang
melakukan politik dengan tujuan kepentingan politik kelompoknya. Ini
seperti politik dagang sapi.
b. Ideolog
atau orang yang mengejar tujuan untuk kebajikan lebih luas, bahkan
mereka ingin melakukan reformasi atau revolusi sekalian. Para ideolog
ini biasanya disebut pesilat lidat yaitu orang yang menawarkan gagasan
lebih baik.
Politikus bisa dilihat dari 3 hal
- orang yang berada di dalam atau di luar jabatan pemerintah
- berpandangan nasional atau subnasional (daerah)
- berurusan dengan masalah ganda atau tunggal.
2. Profesional (pros)
Kelompok profesional ini muncul karena adanya media massa seperti koran atau televisi dan media khusus seperti majalah atau radio.
Profesiona
disebut juga makelar simbol yaitu orang yang menerjemahkan sikap
pengetahuan dan minat suatu komunikast bahasa ke dalam komunitas bahasa
lain yang berbeda tetapi menarik dan dapat dimengerti.
Komunikator profesional ini dapat dibagi menjadi 2 jenis :
a. Jurnalis yaitu karyawan organisasi berita. Jurnalis ini memiliki fungsi :
- Mengatur pemimpin pemerintah berbicara satu sama lain.
- Menghubungkan pemimpin pemerintah dengan publik umum
- Menghubungkan publik umum dengan pemimpin pemerintah.
b. Promotor, yaitu orang yang dibayar untuk mengajukan kepentingan langganan tertentu seperti :
- Agen publisitas tokoh masyarakat
- Personel humas organisasi masyarakat atau swasta.
- Sekretaris pers kepresidenan.
- Personel periklanan
Perbedaan antara jurnalis dengan promotor adalah :
· tingkat ketidakbergantungan pekerjaan pada perintah majikan
· tergantung pada sumber/khalayak
3. Aktivis politik (voluntary disebut juga vols)
Aktivis
politik adalah orang yang terjun ke dalam politik hanya part time
(waktu senggang) maka disebut juga volunteer atau sukarelawan. Aktivis
politik terdiri dari 2 jenis :
a. Juru
bicara kepentingan terorganisasi. Ia menjadi juru bicara atau
penyambung lidah kepentingan organisasi contohnya pemimpin gerakan
sosial, hasyim muzadi juru bicara Ormas NU.
b. Pemuka
pendapat, yaitu orang yang dihormati, diminta petunjuk dan informasi
oleh masyarakat berkaitan dengan suatu peristiwa politik. Biasanya
pemuka pendapat berfungsi untuk :
- Mempengaruhi keputusan orang lain
- Meyakinkan orang lain kepada cara berpikir mereka
- Meneruskan informasi politikd ari media ke masyarakat.
Dari pembahasan tentang komunikator politik di atas kita bisa melihat tugas komunikator yaitu:
1) perwakilan, terdiri dari wakil partai, jurnalis, juru bicara
2) persuasif, terdiri dari ideolog, promotor dan pemuka pendapat.
Ketika
berbicara tentang kepemimpinan maka kita akan membahas tentang proses
kelompok, pengaruh kepribadian, seni meminta kerelaan, pengaruh dan
interaksi.
Berdasarkan teorinya maka kepemimpinan terbagi kepada 3 hal:
1. Sifat
tersendiri, ini sesuai dengan teori orang besar bisa manusia ulung,
pahlawan atau pangeran yang menjadi penguasa, contohnya Napoleon,
Gandhi.
2. Konstelasi
sifat, pemimpin dalam teori ini memadukan sifat dalan sindrom
kepemimpinan, seorang pemimpin muncul karena punya kelebihan tertentu
dalam dirinya seperti lebih besar, lebih tinggi, lebih cerdas dll.
3. Situasional,
kepemimpinan itu ditentukan oleh waktu, tempat dan keadaan. Situasi
menentukan siapa pemimpin dan siapa yang dipimpin. Seorang pemimpin
partai tingkat kecamatan dia adalah pemimpin di wilayahnya tapi menjadi
yang dipimpin ketika berada di partai tingkat kabupaten.
4. interaksi,
artinya kepemimpinan dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dengan
kebutuhan atau pengharapan pengikut serta situasi yang melingkupinya.
Komunikator politik sebagai pemimpin politik dibahas dalam 6 aspek :
a. Sifat kepemimpinan politik
- Memimpin dengan titik tekan pada tugas, ini biasanya disebut administrator seperti Bung Hatta.
- Memimpin berdasarkan emosi, ini disebut pula solidarity making (pencipta solidaritas) disimbolkan dalam diri Bung Karno yang mampu menyatukan bangsa Indonesia dengan kemampuan retorikanya
b. Tipe pemipin
- Pemimpin organisasi yaitu pemimpin formal seperti politikus, profesional atau aktivis juru bicara
- Pemimpin simbolik yaitu pemimpin nonformal seperti pemuka pendapat.
c. Ikatan Komunikasi
Ikatan
komunikasi antara pemimpin dan yang dipimpin berdasarkan keuntungan
yang diperoleh diantara keduanya. Keuntungan itu bisa berupa :
- Keuntungan material seperti harta, tanah dll
- Keuntungan solidaritas yaitu kebanggaan karena menjadi anggota organisasi tertentu.
- Keuntungan ekspresif yaitu nilai seseorang atau juga keterwakilan pendapat masyarakat oleh seorang pemimpin.
d. Citra pemimpin politik yaitu persepsi masyarakat tentang peran politik seseorang seperti pengalamannya dan gaya politik seseorang seperti kejujuran dan intelegensianya.
e. Karakter
komunikator. Seorang komunikator politik bisa dilihat dari karakter
(ciri) yang dibawanya seperti sosioekonominya yang tinggi, gelar
akademisnya, posisinya dalam organisasi dll.
f. Pemilihan
pemimpin. Pemilihan pemimpin dalam komunikasi politik dilakukan dengan
pemilihan (umum) seperti presiden, ditunjuk seperti menteri atau
diangkat melalui rekrutmen negara (pejabat karier) seperti dirjen.
1 comments :
bgus
Post a Comment