PERENCANAAN PROGRAM KOMUNIKASI
Lingkup Perencanaan Program Komunikasi
Langkah pertama dalam
perencanaan program komunikasi adalah menganalisis dan merumuskan masalah yang
dihadapi. Langkah ini menjadi pangkal tolok dari langkah-langkah yang
berikutnya. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dalam menganalisis masalah
apakah yang dihadapi oleh masyarakat yang akan direncanakan program
komunikasinya itu. Jika keliru merumuskan masalah, akibatnya akan keliru pula
dalam langkah-langkah perencanana selanjutnya.
Dalam melakukan analisis
masalah, ada beberapa patokan yang dapat dijadikan pegangan. Apakah masalah
yang dihadapi tersebut merupakan masalah ketiadaan pengetahuan atau
keterampilan, atau sumber-sumber? Ataukah merupakan masalah sikap mental?
Kesemua itu harus dipelajari dengan cermat agar analisis kita mengenai masalah
yang dihadapi tidak keliru.
Langkah-langkah Perencanaan Program Komunikasi
Langkah-langkah Perencanaan Program Komunikasi
Selain kecermatan dalam
menganalisis masalah, dituntut pula ketelitian dalam merumuskannya. Dalam
penyusunan program komunikasi, langkah ini menjadi penentu bagi ketepatan
langkah-langkah selanjutnya. Keliru merumuskan masalah berarti akan salah pula
dalam tahap-tahap perencanaan berikutnya yang begitu kompleks. Oleh karena itu,
bagi para perencana program komunikasi, ketelitian dalam menganalisis dan
merumuskan masalah tidak dapat ditawar-tawar lagi.
ANALISIS MASALAH
Menganalisis Masalah yang Dihadapi
Untuk melakukan sesuatu kegiatan yang diharapakan akan dapat mencapai
hasil seperti yang diharapkan hendaklah menggunakan rencana. Dalam bidang
kominakasi dikenal perencaan komunikasi. Perencanaan komunikasi dapat dilakukan
untuk tingkat menyeluruh atau nasional, dan tingkat program.
Perencanaan program komunikasi yang ditemukan disini adalah perencanaan
pada tingkat proyek atau program kegiatan. Program komunikasi diartikan sebagai
penggunaan yang terencana dan koordinator berbagai metode dan teknik komunikasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Meski terdapat sebutan yang
bervariasi terhadap kegiatan ini, namun maksud dari peistilahan tadi adalah
sama.
Ada program kominakasi yang dikaitkan dengan proyek pembangunan tertentu,
tapi ada pula yang berdiri sendiri. Dari sudut masa berlangsungnya program
komunikasi disesuaikan dengan sifat dan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam perencanakan program komunikasi, ada sejumlah kriteria yang harus
dipertimbangkan. Terdapat pula kriteria dari uatu rencana program komunikasi,
yaitu: (a) hasil konsultasi dengan unsur-unsur masyarakat; (b) bersifat luwes;
dan (3) jelas dalam hal apa yang dilakukan dan bagaimana melakukan hal itu.
Berbarengan dengan kriteria tadi, ada pula ukuran prioritas yang perlu
dipertimbangkan dala menyusun suatu rencana program komunikasi.
Metode Menganalisis Masalah
Metode Menganalisis Masalah
Dalam menyusun rencana program komunikasi ada sejumlah langkah yang dapat
ditempuh. Meskipun terdapat beberapa versi mengenai langkah-langkah ini, namun
secara garis besar semuanya mengacu kepada hal yang sama, yaitu bagaimana agar
secara sistematik tersusun suatu rencana yang nantinya dapat dioperasionalkan.
Pada dasarnya langkah pertama selalu adalah merumuskan masalah yang
dihadapi. Hal ini amat penting karena inilah yang menjadi pangkal tolak bagi
langkah-langkah yang berikutnya. Setelah itu dilakukan analisis khalayak untuk
mengenali dengan persis, siapakah yang menjadi mitra dalam program komunikasi
ini nantinya. Baru kemudian dirumuskan tujuan atau objectives dari program
komunikasi yang direncanakan.
Langkah selanjutnya ialah merumuskan strategi, di mana dilakukan
pemilihan media atau saluran komunikasi yang tepat sesuai dengan siapa khalayak
yang hendak dijangkau dan apa tujuan yang akan dicapai.
Akhirnya sebagai cermin pengukuran tentang pencapaian hasil program,
harus diterapkan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program
komunikasi.
Untuk keberhasilan suatu kegiatan komunikasi, pertama-tama harus dikenali
benar-benar siapakah khalayak yang akan dijangkau. Pengenalan ini harus
bersifat menyeluruh. Artinya harus mengidentifikasi berbagai ciri dan aspek
kehidupan khalayak, seperti tingkat pendidikan, kondisi sosio ekonomi, dan
profil demokrafis mereka.
Karakteristik, minat, dan kebutuhan informasi dari khalayak sasaran
tidaklah selalu sama. Karena itu segmentasi khalayak menjadi beberapa kelompok
sasaran terkadang diperlukan. Untuk masing-masing kelompok mungkin dibutuhkan
strategi komunikasi yang spesifik.
Jadi, khalayak hendaklah dianalisis secara menyeluruh. Siapa mereka, di
mana mereka berada, mengapa mereka dipilih menjadi khalayak, dan apa isi
informasi atau pesan yang seharusnya dikomunikasikan kepada mereka.
Segmentasi dan Prioritas Khalayak
Segmentasi dan Prioritas Khalayak
Terbatasnya tenaga, waktu dan kemampuan untuk menjangkau kese-luruhan
khalayak secara sekaligus, membuat perlu disusunnya suatu segmentasi dan
prioritas khayal. Segmentasi berguna sebagai pengelompokan jenis khalayak yang
memiliki kesamaan-kesamaan baik dari karakteristik mereka maupun dari sudut
konteksnya dengan program komunikasi yang direncanakan.
Penyusunan priritas juga mencerminkan pentahapan aktivitas program.
Meskipun pada akhirnya yang hendak dicapai adalah keseluruhan lapisan khalayak,
namun pada masing-masing tahapan kegiatan suatu program ada kebutuhan untuk
mengutamakan suatu segmen khalayak tertentu karena mereka ini mempunyai posisi
strategis yang menentukan bagi langkah program berikutnya.
Objectives atau tujuan yang hendak dicapai dari sesuatu program
komunikasi haruslah dirumuskan sebaik mungkin. Merumuskan objectives ini tidak
bisa sembarangan begitu saja. Ada sejumlah kaidah yang harus dituruti jika kita
bermaksud bahwa objectives yang menjadi
Syarat terpenting dari suatu rumusan objectives adalah secara konkret
menggambarkan hasil akhir yang hendak dicapai dengan program komunikasi yang
bersangkutan. Selain itu hasil akhir tadi mesti pula dinyatakan secara spesifik
dan persis. Dengan begitu pencapaian tujuan program yang dimaksud dapat diukur
dengan jelas.
Hanya dengan rumusan objectives yang memenuhi kriteria suatu program
komunikasi dapat diharapkan mencapai hasil yang diinginkan
Rumusan Tujuan Komunikasi Yang Memenuhi Kriteria
Rumusan Tujuan Komunikasi Yang Memenuhi Kriteria
Cara-cara perumusan tujuan yang berlaku di kalangan para pengembang
instruksional didasarkan pada sejumlah kriteria. Yang pokok di antaranya adalah
bahwa tujuan tersebut harus konkret, spesifik dan dapat diukur. Meski cara-cara
tersebut berasal dari kalangan
pendidikan, namun besar manfaat dan gunanya untuk dijadikan bahan dalam
merumuskan objectives suatu program komunikasi.
Prinsip-prinsip yang berlaku dalam perumusan tujuan hendaklah diterapkan
sepenuhnya agar tujuan (objectives) benar-benar menjadi sesuatu yang
operasional atau dapat dilaksanakan. Yang menjadi ciri utama dari perumusan
tujuan ini adalah, bahwa pencapaian tujuan terjadi pada diri khalayak. Bukan
dari sudut pandang pengelola program komunikasi.
Perumusan tujuan dapat dilakukan dengan suatu pernyataan yang bersifat
umum, lalu diperjelas menjadi tujuan primer dan sekunder yang selanjutnya
dirinci satu persatu dalam bentuk yang lebih konkrit.
Pemilihan media atau saluran komunikasi dimaksudkan agar penyampaian
pesan kepada khalayak benar-benar sesuai dengan tujuan atau objectives yang
hendak dicapai. Karena itu berdasarkan patokan tersebut dipilihlah media atau
saluran yang menurut pertimbangan cocok dengan tujuan program.
Untuk melakukan pemilihan media dapat ditempuh sejumlah langkah. Dimulai
dengan menginventarisasi seluruh media yang ada di tempat kegiatan, serta dapat
menjankau khalayak sasaran. Setelah itu masing-masing media itu dinilai
kesesuaiannya.
Pertimbangan penting dalam memilih media termasuk soal cost effective
media yang dimaksud.
Karakteristik Beberapa Media dan Bauran Multi Media
Karakteristik Beberapa Media dan Bauran Multi Media
Media atau saluran yang hendak digunakan dalam suatu program komunikasi
hendaklah ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Patokan pertama
tentunya tujuan atau objectives dari program. Kemudian khalayak yang hendak
dicapai oleh program komunikasi ini. Lalu disesuaikan dengan sejumlah
karakteristik setiap media.
Karakteristik media merupakan sejumlah ciri yang melekat yang menunjukkan
kemampuan-kemampuan dan keterbatasan dari media atau saluran itu sendiri.
Berdasarkan karakteristik inilah media tertentu dipilih untuk menyampaikan
pesan-pesan suatu program komunikasi.
Di samping pilihan media tunggal, dapat pula disusun suatu bauran media
yang merupakan kombinasi dari beberapa medium. Penyusunan suatu bauran media
didasarkan pada sejumlah prinsip agar kombinasi media yang dirangkai
benar-benar menghasilkan keefektivan program yang dimaksud.
Ibarat menghidangkan makanan, lebih dahulu harus diolah dan ditata
sehingga menjadi suatu sajian yang terasa lezat dan menarik hati. Demikian pula
dengan pengembangan pesan. Agar penyampaiannya nanti dapat menarik dan mudah dipahami
– tentunya agar efektif – maka lebih dahulu harus dikembangkan.
Pengembangan pesan dilakukan menurut sejumlah prinsip antara lain
kesederhanaan dan keterarahan, kemudahan untuk dimengerti, ketepatan
penyasaran, dan penggunaan nada pesan yang memikat. Kesemuanya itu bertujuan
agar pesan yang merupakan inti dari suatu kegiatan komunikasi dapat disampaikan
secara efektif dan mencapai sasaran yang dimaksudkan.
Mengembangkan Pesan
Mengembangkan Pesan
Pengembangan pesan di beberapa program komunikasi untuk pem-bangunan di
berbagai bidang kehidupan memperlihatkan sejumlah ciri, yakni diperhitungkannya
berbagai aspek yang menurut pertimbangan akan mempengaruhi penerimaan khalayak
terhadap pesan-pesan yang disampaikan. Di antaranya adalah tentang keadaan
khalayak itu sendiri dalam kaitan dengan masalah yang sedang dihadapi. Apakah
mereka itu menolak sesuatu gagasan? Apakah ada kendala tertentu mungkin yang
berupa kepercayaan atau keyakinan yang bisa menghambat diterimanya gagasan yang
disampaikan lewat program komunikasi ini?
Semua itu hendaklah tercermin dalam pesan-pesan yang telah dikembangkan.
Itu sebabnya, maka diperlukan pengenalan yang mendalam baik mengenai masalah
yang hendak ditanggulangi, juga mengenai seluk beluk kehidupan khalayak yang
hendak dituju. Karena hanya dengan demikian, maka pengembangan dapat mengena
pada sasarannya.
Bila media yang akan digunakan sudah ditentukan, maka langkah berikutnya
adalah produksi media. Dalam kaitan ini memproduksi media dapat diartikan
membuat sendiri, atau mengontrakkan pembuatannya kepada pihak lain yang
berkeahlian. Selain itu dapat pula dengan memanfaatkan media yang telah ada,
meskipun mungkin di sana sini harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian.
Langkah pertama memproduksi media adalah menyiapkan suatu rencana
produksi yang matang. Dalam rencana itu dicakup tujuan produksi, prototip,
ujicoba prototip, modifikasi atau revisi, dan produksi final, serta biaya
produksi.
Uji Coba (Pretesting) Media
Uji Coba (Pretesting) Media
Uji coba prototip program merupakan salah satu
langkah dalam produksi media. Langkah ini khusus dimaksudkan untuk mendapatkan
berbagai rnasukan agar suatu program media dapat disempurnakan pada tahap yang
masih awal, daripada nanti terlanjur telah dibuat sebagai suatu produk final.
Untuk itu beberapa hal perlu diselidiki ketika melakukan uji coba prototip
media yang dimaksud.
MANAJEMEN PROGRAM KOMUNIKASI
Siapa Melakukan Apa (Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab)
MANAJEMEN PROGRAM KOMUNIKASI
Siapa Melakukan Apa (Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab)
Manajemen program komunikasi pada dasarnya merupakan langkah pengelolaan
dari program itu sendiri. Agar suatu program dapat terus terselenggara dengan
baik, harus ada suatu pengorganisasian, dan pengkoordinasian yang baik antar
semua unsur yang terkait. Dengan adanya manajemen ini, maka menjadi jelas siapa
melakukan apa, bagaimana, dan bila diharapkan terlaksana.
Tanpa suatu pengelolaan yang baik, sebaik apa pun perencanaan program
komunikasi sukar diharapkan dapat mencapai tujuan, karena di sana-sini akan
terjadi berbagai hambatan dan kendala akibat ketiadaan organisasi dan
koordinasi yang baik.
Manajemen Program Komunikasi
Manajemen Program Komunikasi
Pembiayaan merupakan faktor penting dalam manajemen program komunikasi.
Tanpa biaya yang memadai, tentunya program komunikasi yang direncanakan tidak
akan dapat berjalan. Untuk itu dalam menyusun rencana biaya hendaklah dilakukan
identifikasi mata anggaran yang teliti, sehingga tidak terjadi kelupaan atas
sesuatu komponen kegiatan.
Sejumlah komponen pokok biaya untuk suatu program komunikasi terdiri dari
biaya studi dan survei, produksi media, uji coba, modifikasi, finalisasi,
monitoring dan evaluasi. Masing-masing komponen pokok ini kemudian dirinci
secara mendetil agar keseluruhan kegiatan program lengkap dicakup dan tersedia
biayanya.
Evaluasi haruslah merupakan suatu aktivitas yang melekat pada rencana
program komunikasi. Aktifitas ini merupakan proses yang mengukur hasil kegiatan
program komunikasi berdasarkan target atau tujuan yang hendak dicapai yang
telah dirumuskan sejak memulai kegiatan. Kegunaan evaluasi adalah untuk melihat
apakah kegiatan program komunikasi tersebut mempunyai dampak yang diinginkan
atau efek-efek negatif yang tidak diharapkan.
Evaluasi memberitahu pemimpin program atau proyek dan yang lainnya,
apakah pendekatan kegiatan komunikasi yang digunakan berhasil atau tidak, atau
dapat diperluas pada kegiaan lainnya nanti.
Jika evaluasi aktivitas komunikasi difokuskan pada pengukuran tujuan
behavioral (ketimbang pengetahuan atau sikap) maka ia akan mencakup sejumlah
indikator yang tidak semata-mata hasil kegiatan komunikasi saja, diukur
misalnya, berapa banyak rumah tangga yang berhasil dilayani oleh proyek (karena
aktivitas komunikasi meliputi juga promosi kegiatan yang merupakan indikasi
bagi kegiatan komunikasi dan juga proyek sekaligus).
Evaluasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tujuan atau objectives
dari program komunikasi telah berhasil dicapai. Dengan data-data yang diperoleh
dari evaluasi, dapat dilakukan perbaikan-perbaikan di sana sini, serta
penyempurnaan program komunikasi pada waktu yang berikutnya. Yang menjadi
patokan dalam menge-valuasi program ini tiada lain adalah tujuan dan objectives
yang telah dirumuskan sejak awal kegiatan.
Analisis dan Penggunaan Hasil Evaluasi
Monitoring dan evaluasi memang bertujua untuk mengukur seberapa jauh
pencapaian tujuan berhasil dilakukan. Namun hasil-hasil evaluasi tersebut juga
menjadi bahan yang amat berharga untuk penyempurnaan program komunikasi yang
akan dilaksanakan pada masa berikutnya. Pemanfaatan temuan-temuan sewaktu
melakukan monitoring dan evaluasi ada yang dapat langsung dilakukan semasa
program sedang berjalan, namun ada pula yang merupakan masukan untuk program di
masa mendatang.
Hasil evaluasi hendaknya
segera dilaporkan oleh pelaksana evaluai, sehingga pimpinan dan pelaksana
program dapat mengambil langkah dan tindakan segera untuk memperbaiki program.
0 comments :
Post a Comment